Siapa sangka, Grup akustik dangdut asal Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta yang terbentuk 2015 silam, Guyon Waton bertengger pada posisi teratas dengan followers terbanyak di Instagram berjumlah lebih dari 1,5 juta akun. Jumlah tersebut mengalahkan Sheila On 7 dan Noah sebanyak 1,1 juta followers, Slank 734 ribu, Fourtwenty 702 ribu, Dewa19 585 ribu, Superman Is Dead 548 ribu, dan Burgerkill dengan pengikut berjumlah 512 ribu akun
Guyon Waton yang dalam bahasa jawa diartikan sebagai bercanda secara asal-asalan adalah kumpulan dari sekelompok pemuda di suatu kampung wilayah Kulon Progo yang kerap menyanyikan lagu-lagu berlirik jawa hingga kemudian diunggah di platform Youtube dan mendapat banyak respon publik. Dari penjelasan Bagus sang vokalis, Guyon Waton berawal dari perkumpulan beberapa remaja desa yang setiap malam berkumpul di depan warung bakso dan selalu bernyanyi bersama. Awalnya kegiatan menyanyi tersebut diabadikan melalui rekaman ponsel yang selanjutnya rekaman tersebut dimasukkan ke media sosial sebagai bentuk dokumentasi pribadi. Namun, lambat laun banyak orang mulai memberikan masukan agar dokumentasi tersebut dimasukkan atau diunggah ke platform streaming video musik seperti youtube. Awalnya, Guyon Waton menjadikan lagu dari Almarhum Didi Kempot untuk menjadi andalan mereka. Dari hal tersebutlah, lama-kelamaan Guyon Waton mulai booming dengan konsep akustik dandgut. Grup band ini mulai melambung dikenal masyarakat saat single berjudul “korban janji” milik band pop jawa Ngatmombilung di cover ulang dengan aransemen ala Guyon Waton. Hingga saat ini lagu yang video klipnya dibuat di sebuah coffeshop pada 2018 lalu tersebut telah ditonton hingga lebih dari 110 juta kali.
Guyon Waton memiliki 6 member utama yakni, Faisal Bagus Ibrahim (vokal), Ahmad Arifin (gitaris), Hieronimos Ferry Widiyatmoko (gitaris), Ndika Rismaya Pelma Arga (Ukulele), Andreas Wahyu Susilo Jati (Ketipung), dan Yuli Hamdani (Bass). Namun ketika naik panggung, terdapat 5 additional player seperti drummer, violin, gitar akustik, keyboard dan backing vokal hingga total berjumlah 11 orang.
Meski pada dasarnya lagu-lagu Guyon Waton menggunakan bahasa Jawa, tetapi bukan berarti tidak bisa dinikmati oleh semua orang. Justru menggunakan bahasa daerah menjadi kendaraan bagi Guyon Waton untuk dapat melanglang buana hingga ke beberapa kota dan berbagi panggung bersama musisi berbagai genre lainnya. Kehadiran Guyon Waton juga menjadi bukti bahwa era invasi musik jawa masih terus berlangsung setelah sebelumnya ditinggal oleh almarhum Didi Kempot, masuk ke era Denny Caknan hingga Ndarboy Genk lalu kini pemegang tongkat estafet selanjutnya bisa dikatakan milik Guyon Waton.
Guyon Waton dengan karakternya sendiri kembali mengemas cerita-cerita sedih dalam kemasan musik yang kemudian banyak digandrungi anak muda. Coba cek, Pensi mana yang tak luput dari kehadiran Guyon Waton, bahkan di luar pulau Jawa sekalipun. Puluhan jadwal panggung dalam setiap bulannya selalu diinfokan di akun Instagramnya yakni @Guyonwatonoffical dengan admin yang bisa dibilang super aktif. Sukses buat mas-mas e!