Intime – Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiagakan pompa stasioner dan pompa mobile agar dapat bekerja maksimal dalam menghadapi banjir akibat cuaca ekstrem.
Kepala Dinas SDA Jakarta, Ika Agustin Ningrum menyampaikan, sebanyak 560 unit pompa stasioner dikerahkan di 191 lokasi dan 627 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi.
“Pompa mobile difungsikan untuk menjangkau titik-titik genangan yang tidak terlayani pompa stasioner,” kata Ika di Jakarta, Kamis (20/11).
Selain itu, lanjut dia, pemeliharaan badan air dilakukan secara masif untuk memastikan kapasitas tampung dan aliran air tetap optimal.
Dinas SDA telah melakukan pengerukan di sungai/kali serta waduk/situ/embung dengan total volume 756.000 m³, tersebar di 1.876 titik pengerukan:
– 786 titik di Jakarta Timur
– 290 titik di Jakarta Barat
– 546 titik di Jakarta Utara
– 93 titik di Jakarta Selatan
– 161 titik di Jakarta Pusat
Untuk mendukung pengerukan, SDA mengoperasikan 258 unit alat berat excavator dan 449 unit dump truck. Upaya tersebut juga disertai penerapan Nature-Based Solutions (NBS) dalam pembangunan sejumlah waduk/situ/embung.
Untuk kawasan pesisir, penanganan banjir rob dilakukan melalui penyiagaan pompa stasioner, pompa mobile, serta pintu air oleh Suku Dinas SDA Jakarta Utara. Rumah pompa dan pintu air yang disiagakan mencakup:
– Pintu Air Marina
– Pompa/Polder Kali Asin
– Pompa Ancol
– Pompa Junction PIK
– Pompa Muara Angke
– Pompa Pasar Ikan
– Pompa Tanjungan
– Rumah Pompa Waduk Pluit
– Rumah Pompa Polder Kamal
Tak hanya itu, sebanyak 3.908 personel Pasukan Biru turut disiagakan guna memantau kondisi lapangan, memastikan kelancaran aliran air, serta bertindak cepat jika terjadi genangan atau banjir rob.
Lebih lanjut Ika mengatakan, serangkaian langkah mitigasi ini diharapkan dapat menekan dampak banjir akibat cuaca ekstrem serta menjaga aktivitas warga tetap berlangsung aman.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi genangan, terutama di wilayah rawan.
“Kami mengajak masyarakat tetap waspada dan mengikuti informasi resmi. Kesiapsiagaan masyarakat menjadi bagian penting dari upaya mitigasi bersama,” tuturnya.

