Sebanyak 41 ribu orang dari berbagai wilayah Jabodetabek dan sekitarnya diprediksi akan memadati kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, guna merayakan malam pergantian tahun pada Kamis (31/12).
Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua menyampaikan sejumlah larangan bagi para pengunjung khususnya pada saat Tahun Baru.
“Kawasan ini, kawasan cagar budaya, mohon memperhatikan hal-hal yang akan merusak kawasan ini, seperti coret-coret, kemudian merusak infrastruktur, membuang sampah sembarangan,” kata Kepala Suku Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) UPK Kota Tua Irfal Guci di Jakarta, Jumat (27/12).
Selain itu, mereka juga melarang warga menyalakan kembang api di Taman Fatahillah.
“Walaupun di luar itu kita tidak bisa kontrol, karena kembang api ke atas akan kelihatan, oh sepertinya di Taman Fatahillah, tapi di tengahnya sendiri kita tidak menggunakan kembang api,” ucapnya dikutip Antara.
Selain itu, demi kenyamanan pengunjung, Irfal juga melarang pada pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di area Kota Tua.
“Kalau di area Taman Fatahillah kita memang harus menjaga ya, karena kalau pedagang juga masuk ke situ, malah publik yang protes, terganggu. Jadi khusus Taman Kota Fatahillah dan lorong-lorongnya kita jaga steril dari kaki lima,” ungkapnya.
Namun, di area sekitar Kota Tua, para PKL diizinkan berjualan.
“Tapi di sekitar-sekitarnya, katakanlah di luar Taman Fatahillah itu, itu sepertinya memang area untuk mereka bersama-sama bergembira atau mencari nafkah juga,” ungkap Irfal.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa dengan adanya konser musik dan pertunjukan laser/cahaya (JLF) serta tidak terjadi hujan, maka Kota Tua diprakirakan akan dikunjungi oleh sekitar 28 ribu lebih orang pada 30 Desember 2024 dan pada 31 Desember sebanyak 41 ribu lebih orang.