Hasil Lembaga Survey Pusat Data Bersatu (PDB) menunjukkan mayoritas responden sejumlah 64,2% mengaku mengetahui masa akhir jabatan Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria akan berakhir di 16 Oktober mendatang.
Seperti diketahui, PDB mengumumkan hasil survey yang dilakukan pada 24-25 September terkait persepi terhadap pergantian pejabat Gubernur DKI Jakarta.
“Dari 64,2% responden yang tahu masa jabatan Anies-Riza berakhir, 44,5% di antaranya tahu bahwa pejabat gubernur nanti akan dipilih oleh presiden,” jelas peneliti PDB, Syarifudin, pada acara yang digelar di Jakarta, Kamis (29/9).
Syarifudin menerangkan, ketika 64,2% responden ditanya lebih jauh mengetahui siapa calon yang akan menggantikan Anies-Ariza, hanya 8,8% yang tahu. Ini menjadi catatan bahwa nama-nama baru perlu diketahui oleh masyarakat.
Hasil survey ini juga menyoroti sifat yang diinginkan dari masyarakat terhadap pejabat gubernur nantinya. Sebanyak 54,5% responden menyebutkan bahwa sosok pemimpin harus mengayomi.
Selanjutnya, pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin yang memiliki sifat bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (12,1%), serta berpihak pada rakyat dan netral dari kepentingan politik identitas dengan jumlah yang sama (6,3%).
“Meskipun dari hasil survey masyarakat tidak tahu nama-namanya, namun ada keinginan-keinginan tertentu masyarakat ingin pejabat gubernur tidak terasosiasi secara politik untuk mengurangi polarisasi,” jelasnya.
Selain itu, kemampuan yang diharapkan masyarakat pada pejabat gubernur pengganti Anies-Riza adalah kemampuan membangun ekonomi (65,9%), meningkatkan kualitas pendidikan (15,4%), serta mampu menjaga stabilitas politik (9,1%).
Berdasarkan hasil survei, Syarifudin menemukan kesimpulan bahwa sikap yang diharapkan pada pejabat gubernur mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi. Dampak dari Covid-19 masih terasa, sehingga sosok pemimpin yang mampu menjaga stabilitas politik diharapkan mampu membangkitkan perekonomian masyarakat.
Sebagai informasi, Dewan Pemerintah Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta telah mengusulkan 3 calon nama kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yaitu Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali, serta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.