Hindari “Missed” Persepsi, Pemerintah Perlu Perjelas Program 3 Juta Rumah

Intime – Pemerintah diminta memperjelas narasi program 3 juta rumah, yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Komunikasi yang buruk berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru.

“Roadmap 3 juta rumah dengan berbagai macam yang diupayakan oleh APBN apa? Di luar APBN apa? Ini perlu disampaikan dengan bahasa sederhana. Jadi, jangan sampai masyarakat mengira 3 juta rumah baru dan bahkan ada yang mengira gratis,” ucap anggota Komisi V DPR, Danang Wicaksana Sulistya, di Kompleks Parlemen, Jakarta.

“Saya kira perlu disampaikan agar jangan sampai ini menjadi backfire kepada Bapak Presiden pada saat merasa masyarakat ini menerima bahwa 3 juta [rumah] baru, 3 juta [rumah] gratis, ternyata seperti ini. Sehingga, saya minta dari awal untuk disampaikan agar tidak terjadi missed persepsi dari masyarakat,” sambungnya.

Ia pun menyarankan pemerintah segera menyusun narasi publik yang lebih informatif dan mudah dipahami masyarakat, yang mencakup komponen program hingga kontribusi pihak ketiga. “Walaupun mungkin tidak sedetail tadi (peta jalan program, red).”

Politikus Partai Gerindra ini mendorong demikian lantaran selalu ditanya konstituennya tentang program 3 juta rumah. “‘Ini kapan? Mana yang dibangun?'” katanya meniru pertanyaan masyarakat kepadanya.

Program 3 juta rumah merupakan bagian dari 17 program prioritas nasional dan 77 proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan dalam RPJMN 2025–2029. Program 3 ini mencakup berbagai pendekatan, yakni pembangunan rumah baru, renovasi, kontribusi dari pihak ketiga, dan kemudahan proses perizinan bangunan (PBG).

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini