Intime – Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Selatan (MD KAHMI Jaksel) memastikan tidak mengadakan kegiatan refleksi akhir tahun 2025 berjudul “Gubernur Jakarta, Dijatuhkan atau Gulingkan” di Gedung Juang pada Senin (29/12) depan. Menurutnya, informasi tersebut adalah hoaks.
“Kami memastikan selebaran atau banner tentang kegiatan refleksi akhir tahun ‘Gubernur Jakarta, Dijatuhkan atau Gulingkan’ yang mengatasnamakan KAHMI Jaksel dan beredar di media sosial, termasuk WhatsApp, adalah hoaks,” kata Ketua Umum MD KAHMI Jaksel, Ibrahim Malik Tanjung, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (27/12) malam.
Budi Tanjung, sapaannya, melanjutkan, hoaks tersebut dibuat dan disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan memprovokasi dan memecah belah. “Kami harapkan masyarakat tidak terpengaruh dengan isu ini.”
Lebih jauh, ia berpendapat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono Anung-Rano Karno masih bekerja sesuai treknya. Program dan kebijakan yang diterbitkan juga terlaksana dengan baik tanpa polemik berarti.
“Kalau Pak Gubernur dan jajarannya sudah bekerja semaksimal mungkin untuk menyejahterakan masyarakat Jakarta, maka tidak ada alasan mendasar untuk menggulingkan bahkan memintanya mundur,” ucapnya.
“Memang masih ada kekurangan dan tidak bisa menyenangkan semuanya. Itu manusiawi, hal wajar karena tidak ada yang sempurna. Namun, menurut KAHMI Jaksel, apa yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan Pemprov DKI Jakarta sudah cukup baik,” sambungnya.
Budi Tanjung menambahkan, KAHMI Jaksel sebagai organisasi kemasyarakatan juga terus berupaya menyumbang saran maupun kritik kepada Pemprov DKI agar kebijakan dan program dapat terlaksana dengan baik.
“Sumbang saran dan kritik tersebut sebagai aktualisasi KAHMI Jaksel sebagai mitra kritis pemerintah sekaligus kontribusi kepada masyarakat,” ujarnya.
