Intime – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis inflasi Jakarta pada April 2025 secara bulanan (month-to-month) terhadap bulan Maret 2025 mencapai 1,44 persen atau melampaui angka nasional sebesar 1,17 persen.
“Inflasi pada bulan April tahun 2025 ini tercatat sebesar 1,44 persen, lebih tinggi dibandingkan angka nasional di 1,17 persen. (Diskon) tarif listrik menjadi salah satu komoditas (penyumbang inflasi) yang cukup dominan,” ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Jumat (2/5).
Hasanudin mengatakan, seperti halnya pada inflasi nasional, tarif listrik menjadi penyumbang utama inflasi Jakarta dengan andil 1,30 persen. Adapun diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah selama bulan Januari dan Februari 2025, memberikan andil positif terhadap inflasi bulanan DKI Jakarta pada bulan Maret dan April 2025.
“Komoditas tarif listrik memberikan andil positif terhadap inflasi bulanan DKI Jakarta pada Maret dan April 2025. Saat ini diskon sudah berakhir,” katanya.
Komoditas lainnya yang juga menyumbang inflasi Jakarta yakni emas perhiasan sebesar 0,12 persen. Hasanudin mengatakan pengaruh harga emas Antam dan emas dunia berkontribusi terhadap kisaran emas perhiasan yang ada di toko-toko emas yang BPS DKI survei.
Kemudian, bawang merah, bawang putih, dan tomat juga menjadi komoditas penyumbang inflasi Jakarta pada April dengan andil masing-masing 0,06 persen, 0,04 persen, dan 0,03 persen.
Sementara itu, BPS DKI juga mencatat sejumlah komoditas yang memberikan andil deflasi yakni cabai rawit dengan andil 0,04 persen, lalu bensin (0,04 persen), daging ayam ras (0,03 persen), tarif pulsa ponsel (0,03 persen), serta angkutan antarkota dan angkutan udara dengan andil deflasi 0,02 persen.