Intime – Pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) menyusul rentetan bencana alam yang menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Dalam beberapa hari terakhir, jutaan warga di kawasan tersebut menghadapi badai mematikan yang merusak permukiman, memutus akses transportasi, serta memaksa evakuasi massal.
Mengutip GB News, Senin (1/12), Sri Lanka mengalami banjir parah setelah diterjang Siklon Ditwah. Sebanyak 212 orang dilaporkan tewas dan 218 lainnya hilang. Banjir besar yang menerjang sejumlah bendungan membuat operasi penyelamatan berlangsung hingga hari keempat.
Kondisi tersebut mendorong Kementerian Luar Negeri Inggris (FCDO) mengimbau warganya menunda perjalanan ke wilayah India dan tetap meningkatkan kewaspadaan.
“Siklon Ditwah diperkirakan akan membawa hujan lebat ke pesisir Tamil Nadu, termasuk Chennai,” demikian pernyataan FCDO. Siklon tersebut berpotensi merusak bangunan, menumbangkan pohon, dan mengganggu layanan listrik serta telekomunikasi.
Di Sri Lanka, hampir satu juta orang terdampak langsung oleh siklon, sementara sekitar 200.000 warga terpaksa mengungsi ke lebih dari seribu lokasi penampungan.
Angkatan udara setempat telah mengevakuasi lebih dari 120 warga menggunakan helikopter setelah waduk Mavil Aru meluap, sementara sekitar 2.000 orang dipindahkan ke dataran tinggi untuk menghindari banjir susulan.
Situasi serupa terjadi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sebanyak 600 orang dilaporkan tewas akibat banjir dan tanah longsor setelah badai tropis langka terbentuk di Selat Malaka.
Dari jumlah tersebut, Indonesia mencatat 435 korban, Thailand 170 orang, dan Malaysia tiga orang. Meski air mulai surut, tim penyelamat masih berupaya menembus wilayah yang sebelumnya terisolasi.
Secara keseluruhan, lebih dari empat juta warga terdampak di tiga negara. Di Indonesia, akses di wilayah Sumatera terputus akibat banjir dan longsor, sementara kerusakan jaringan telekomunikasi menghambat koordinasi penyelamatan.
Beberapa wilayah hanya dapat dijangkau lewat udara, sehingga helikopter dikerahkan untuk mengirim logistik.

