Intime – Pernyataan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni yang menyebut banjir di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara sebagai “momentum baik” memicu polemik dan menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk pedangdut Inul Daratista.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Inul menilai ucapan sang menteri tidak menunjukkan empati terhadap ribuan warga yang menjadi korban banjir bandang di tiga provinsi tersebut.
“Kudu tak lempar sandal mukamu!” tulis Inul dengan nada kesal.
Ia melanjutkan bahwa ucapan tersebut tidak pantas dilontarkan oleh seorang pejabat negara. “Bikin emosi, gini kok jadi pejabat negara, heran gue,” imbuhnya.
Tak berhenti di situ, pelantun “Kocok-kocok” itu juga menyinggung foto lama Raja Juli Antoni yang memperlihatkan dirinya bersama Aziz Wellang, tersangka kasus pembalakan liar yang proses hukumnya sempat dihentikan.
“Kebanyakan main domino jadi kendo,” tulis Inul menyindir.
Sebelumnya, Raja Juli Antoni menyatakan bahwa banjir besar yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat merupakan momentum penting untuk melakukan evaluasi tata kelola hutan. Menurutnya, rangkaian bencana tersebut menunjukkan adanya kesalahan fundamental dalam pengelolaan lingkungan.
“Ini kita mendapatkan momentum yang baik, semua mata melihat, semua telinga mendengar yang terjadi di tiga provinsi itu. Harapannya tidak akan meluas,” kata Raja Juli di Riau pada 29 November 2025.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan introspeksi dan mengevaluasi seluruh kebijakan kehutanan. Ia juga mengutip pernyataan Presiden yang menilai penebangan hutan liar secara tak terkontrol berkontribusi besar terhadap bencana ekologis.
Dalam kunjungannya di Riau, Raja Juli Antoni mengatakan pemerintah tidak hanya berhenti pada evaluasi, tetapi juga mulai menyiapkan langkah konkret. Salah satunya dilakukan melalui penyerahan SK Hutan Adat kepada masyarakat di Kuantan Singingi sebagai bentuk penguatan hak dan pemberdayaan masyarakat adat.
“Masyarakat adat selama ini tersisihkan, padahal mereka adalah kelompok yang paling mampu menjaga hutan. Legalisasi ini memberi mereka ruang untuk berkontribusi,” ujarnya.

