Intime – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi buka suara soal isu nampan atau food tray Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga mengandung minyak babi.
Hasan mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menemukan nampan yang diisukan mengandung minyak babi tersebut. Ia menyebut hal itu bisa dibuktikan melalui uji laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar masyarakat tidak khawatir.
“Kalau pembuktian, misalnya soal nampan itu, nanti kan bisa diuji lah. Nampannya begitu sampai di sini, bisa diuji di BPOM, juga bisa diuji di laboratorium independen, benar nggak begitu?,” katanya di Jakarta, dikutip Rabu (27/8).
Ia mengajak publik untuk tidak percaya begitu saja tentang informasi tersebut. Setiap informasi di ruang publik perlu diverifikasi melalui otoritas berwenang agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan adanya kandungan minyak babi dalam produk yang dipersoalkan.
“Jadi, itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, dan itu kan perlu diperiksa,” ujarnya.
Sebagai infomrasi, kabar tersebut mencuat setelah Indonesia Business Post merilis laporan investigasi dari wilayah Chaoshan, Provinsi Guangdong, China. Dalam laporan itu disebutkan ada sekitar 30-40 pabrik yang memproduksi ompreng makanan untuk pasar global, termasuk yang diduga digunakan dalam program MBG di Indonesia.
Laporan tersebut juga menyinggung dugaan pemalsuan label “Made in Indonesia” dan logo SNI pada nampan yang diproduksi di China. Penggunaan bahan tipe 201 yang diduga mengandung mangan tinggi sehingga tidak cocok untuk makanan asam, serta indikasi pemakaian minyak babi atau lard dalam proses produksi.

