Jakarta kembali tercatat sebagai salah satu tuan rumah yang akan menggelar balapan mobil listrik bertaraf dunia pada kalender resmi ABB FIA Formula E musim 2025.
Jakarta E-Prix yang akan digelar pada 21 Juni 2025 membawa semangat baru dan ekspektasi tinggi setelah sukses pada edisi sebelumnya.
Jakarta E-Prix 2025 akan menjadi ajang pertunjukan keunggulan dan tren mobil listrik di masa depan karena adanya Gen3 Evo yang merupakan teknologi generasi terbaru dalam dunia otomotif elektrik.
“Generasi terbaru ini, menjadikan Jakarta E-Prix 2025 tidak hanya menjadi ajang balap seru, tetapi juga panggung untuk memamerkan inovasi terkini yang akan membentuk masa depan mobilitas berkelanjutan,” kata Direktur Proyek Jakarta E-Prix 2025, Deni Rifky Purwana di Jakarta, Rabu (5/2).
Ia menilai Jakarta E-Prix 2025 merupakan ajang balap prestisius untuk inovasi dan tidak hanya menarik perhatian pecinta balap, tetapi juga para pelaku industri otomotif, pemerintah dan masyarakat umum.
“Ini menjadi bukti bahwa Indonesia siap menjadi bagian dari revolusi mobil listrik global,” kata dia dikutip Antara.
Ia juga menambahkan, Jakarta E-Prix 2025 adalah cerminan komitmen kota ini untuk menjadi pelopor keberlanjutan di tengah persaingan global dan dengan kehadiran mobil balap terbaru, Gen 3 Evo, yang kecepatan mobil ini mampu melampaui kecepatan mobil Formula 1.
“Ajang ini menjanjikan pertunjukan teknologi canggih sekaligus inovasi ramah lingkungan,” kata dia.
Menurut, dia kesuksesan Jakarta dalam menyelenggarakan Jakarta E-Prix pada tahun 2022 dan 2023 telah mengukuhkan reputasinya sebagai tuan rumah yang andal.
Jakarta E-Prix 2025 adalah bukti bahwa teknologi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan. Mobil listrik yang digunakan bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga solusi nyata untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Selain itu, ajang balap mobil listrik ini tidak hanya menampilkan inovasi teknologi terkini, tetapi juga menjadi solusi praktis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
“Dengan menggunakan mobil listrik, emisi karbon yang dihasilkan selama acara dapat diminimalisir sehingga mendukung upaya global dalam memerangi perubahan iklim,” kata dia.
Jakarta E-Prix 2025 juga dapat menjadi platform untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transisi menuju energi bersih.
Melalui balapan mobil listrik internasional ini diharapkan lebih banyak orang akan terinspirasi untuk beralih ke kendaraan listrik atau menggunakan sumber energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan menggabungkan aspek teknologi, olahraga dan keberlanjutan, Jakarta E-Prix 2025 tidak hanya menjadi ajang balap yang menarik, tetapi juga langkah maju dalam menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan,” katanya
Teknologi Gen3 Evo merupakan revolusi dalam balap mobil listrik karena mesin generasi terbaru dari mobil balap listrik Formula E, menjadi sorotan utama Jakarta E-Prix 2025.
Teknologi ini menawarkan sejumlah peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya, Gen3, yang telah digunakan pada musim sebelumnya. Beberapa keunggulan Gen3 Evo meliputi efisiensi energi yang lebih tinggi yang mampu memulihkan lebih dari 40 persen energi selama pengereman.
“Ini menjadikan mobil lebih hemat dan ramah lingkungan,” kata dia.
Kemudian dengan kecepatan dan performa maksimal dan daya “output” mencapai 350 kW (sekitar 470 tenaga kuda), Gen3 Evo mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 320 kilometer (km) per jam.
Akselerasi 0-100 km per jam hanya dalam 1,86 detik atau 30 persen lebih cepat dari mobil F1 saat ini dan menjadikannya salah satu mobil balap listrik tercepat di dunia.
Gen3 Evo memiliki desain yang lebih ramping, kuat dan aerodinamis, mengurangi hambatan udara dan meningkatkan stabilitas pada kecepatan tinggi. Selain itu menggunakan baterai dengan material daur ulang yang memiliki kapasitas lebih besar, memungkinkan jarak tempuh yang lebih jauh.
Gen3 Evo juga sudah menggunakan teknologi penggerak ke-empat rodanya (All-Wheel Drive/AWD). AWD ini merupakan fitur pertama yang digunakan sepanjang penyenggaraan Formula E sejak 2014.
“Dengan adanya fitur ini membuat ajang balapan ini menjadi lebih kompetitif dan lebih menarik,” kata dia.
Karena itu, Jakarta E-Prix 2025 tidak hanya tentang balap, tetapi juga menjadi ajang diskusi tentang tren mobil listrik di masa depan.
Beberapa tren yang menonjol meliputi Autonomous Driving yang merupakan teknologi otonom semakin terintegrasi dengan mobil listrik yang dapat membantu pengemudi dalam situasi tertentu, menandakan masa depan di mana mobil listrik dan kendaraan otonom akan menjadi satu.
Selanjutnya infrastruktur “charging” yang cepat yang memungkinkan pengisian baterai hanya dalam hitungan menit. “Ini akan mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepraktisan mobil listrik,” katanya.
Mobil listrik masa depan akan semakin terhubung dengan “Internet of Things” (IoT), memungkinkan pengendara untuk mengontrol berbagai aspek kendaraan melalui smartphone atau perangkat lainnya.
Selanjutnya penggunaan material daur ulang dan ramah lingkungan dalam produksi mobil listrik akan semakin dominan, sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon.