Intime – Sebanyak 21,4 ton dihasilkan saat ajang Jakarta E-Prix yang digelar pada 21 Juni 2025 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC). Namun, sampah tersebut sudah diolah melalui metode daur ulang, komposting, dan pemanfaatan teknologi pengolahan energi dari sampah (Refuse Derived Fuel).
Project Director 2025 Sarinah Jakarta E-Prix, Ivan C Permana mengatakan dengan mengusung prinsip Zero Waste to Landfill, sebanyak 21,4 ton, dikelola secara bertanggung jawab dan tidak ada yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Sebagai bentuk komitmen terhadap pengurangan dampak lingkungan, kami menerapkan strategi pengelolaan sampah terpadu dalam penyelenggaraan 2025 Sarinah Jakarta E-Prix,” kata Ivan dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7).
Ivan mengungkapkan sebanyak 34,4 persen sampah berhasil didaur ulang menjadi bahan baku baru, 15,8 persen sampah organik diolah menjadi kompos yang mendukung pengembangan pertanian urban, dan 49,7 persen sisanya diproses menggunakan teknologi RDF yang ramah lingkungan.
Tak hanya pengelolaan sampah, kata Ivan, acara ini juga mencatat penurunan emisi karbon sebesar 11.609 kg CO2eq per event. Penghematan ini setara dengan penanaman 192 pohon selama 10 tahun, pengisian daya 938.550 ponsel pintar, berkendara sejauh 67,8 kilometer menggunakan mobil diesel, atau mengendarai motor sejauh 102 kilometer.
“Capaian ini sejalan dengan semangat penyelenggaraan event yang mengedepankan keberlanjutan, efisiensi energi, dan penggunaan kendaraan berbasis listrik,” ujarnya.
Ia menyebut, penerapan prinsip Zero Waste to Landfill dalam event ini merupakan bagian dari komitmen lebih luas PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui inisiatif JakGreen, yaitu program keberlanjutan perusahaan yang berfokus pada integrasi isu lingkungan ke dalam setiap proyek dan kegiatan operasional Jakpro.
Ivan mengatakan, JakGreen mencakup upaya pengelolaan limbah, efisiensi energi, pengurangan emisi, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya transisi menuju kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Dia menilai, keberhasilan pengelolaan limbah dan emisi dalam ajang ini juga tidak terlepas dari kolaborasi strategis dengan Waste4Change sebagai mitra pengelolaan sampah.
“Dengan pendekatan yang terukur dan transparan, proses pengolahan limbah selama event berlangsung berjalan secara komprehensif, sesuai dengan kerangka kerja keberlanjutan yang diusung oleh 2025 Sarinah Jakarta E-Prix,” katanya.
Ia menambahkan, dengan semangat sportainment dan inovasi, 2025 Sarinah Jakarta E- Prix mencatat kehadiran lebih dari 23.000 penonton dan mempertegas posisi Jakarta sebagai kota global yang mampu menyelenggarakan ajang internasional dengan standar keberlanjutan tinggi.
Menurutnya, antusiasme publik menunjukkan bahwa hiburan dan prinsip ramah lingkungan dapat berjalan seiring, sekaligus menegaskan potensi Jakarta sebagai kota yang inklusif, kompetitif, dan visioner.
“Kesuksesan ajang ini juga merupakan hasil sinergi berbagai pihak yang bersama-sama percaya bahwa masa depan Jakarta harus dibangun dengan kolaborasi dan keberlanjutan sebagai fondasi utama,” tandasnya.