JPPI: Korban Keracunan MBG Capai 10.482 Anak, Program Harus Dihentikan

Intime – Jumlah kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat hingga 4 Oktober 2025, 10.482 anak jadi korban keracunan MBG.

Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menyebut angka keracunan terbaru mencapai 1.833 anak, lebih tinggi dibanding rata-rata mingguan sebesar 1.531 anak pada September.

“Dengan data ini, kita bisa simpulkan, penutupan sebagian SPPG sama sekali tidak efektif. Selama dapur MBG masih beroperasi, korban akan terus berjatuhan. Karena itu, BGN harus segera menghentikan seluruh SPPG di Indonesia sebelum korban bertambah lebih banyak,” kata Ubaid di Jakarta, Selasa (7/10).

JPPI juga mencatat penyebaran kasus ke dua provinsi baru, Sumatera Barat (122 anak) dan Kalimantan Tengah (27 anak) sepanjang 29 September-3 Oktober 2025.

Gelombang penolakan program MBG muncul dari sekolah dan orang tua murid di berbagai daerah, termasuk Tasikmalaya, Madura, Yogyakarta, Jakarta, Serang, Polewali Mandar, Agam, Semarang, Batu, dan Rembang.

Selain siswa, sejumlah guru juga menjadi korban keracunan karena bertugas menyicip MBG, tercatat di Cianjur, Ketapang, Sleman, Garut, Agam, dan Bandung Barat. Ubaid menegaskan temuan ini menunjukkan MBG adalah program bermasalah dan wujud kegagalan sistemik tata kelola gizi nasional.

JPPI menuntut penutupan seluruh SPPG, penghapusan kewajiban guru menyicip menu MBG, serta sanksi tegas terhadap pihak-pihak yang membiarkan praktik berbahaya ini berlangsung.

“Sudah saatnya pemerintah berhenti menutup mata dan mengutamakan keselamatan anak di atas segalanya. Janganlah jadikan anak sebagai kelinci percobaan MBG dengan mengatasnamakan program pemenuhan gizi,” tegasnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini