SMK Negeri (SMKN) 3 Yogyakarta menjadi sasaran teror terduga pelajar, Kamis (16/5). Berdasarkan keterangan saksi mata, pelaku melempari botol minuman keras (miras) hingga petasan ke arah SMKN 3 Yogyakarta sembari mengendarai motor.
Teror tersebut bukan yang pertama menimpa SMKN 3 Yogyakarta. Berdasarkan catatan Jogja Police Watch (JPW), insiden serupa sempat terjadi pada Mei 2013, di mana sekelompok remaja melempar bom molotov ke pos jaga sehingga melukai anggota Polsek Jetis, Bripka Sudarmaji, dan penjaga sekolah.
“Pada pertengahan September 2015, dua orang tak dikenal melakukan aksi pelemparan bom molotov kembali terjadi di pos jaga di SMKN 3 Yogyakarta. Akibat aksi tersebut, pintu bangunan sekolah yang berada di lokasi sempat hangus. Saat itu, Polresta Yogyakarta menangkap puluhan remaja yang diduga terlibat,” tutur Kadiv Humas JPW, Baharuddin Kamba, dalam keterangannya, Jumat (17/5).
Karenanya, JPW mendesak kepolisian segera menangkap para pelaku. Pun membongkar motif teror tersebut.
“Aksi-aksi semacam ini jelas merugikan pihak sekolah, merusak citra Yogyakarta sebagai Kota Pelajar, dan membuat resah masyarakat Yogyakakarta saat melakukan aktivitas,” jelasnya.
Menurut Baharuddin, para pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, pihak sekolah, pihak kepolisian, dan pemangku kebijakan segera bertemu guna mencari akar masalah dan solusi bersama. Harapannya, insiden serupa tak terulang.