Langkah para pimpinan Majelis DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang meminta Ketua Umum Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya disesalkan kader yang juga pengajar Sekolah Politik, Usni Hasanudin.
Terlepas dari berbagai alasan yang melatarbelakanginya, menurut Usni, permintaan tersebut tidak tepat. Pangkalnya, pemilihan umum (pemilu) tersisa 2 tahun lagi dan saat ini tahapannya sudah dimulai.
“Saya rasa, permintaan para pimpinan Majelis PPP yang meminta Ketua Umum untuk mundur kurang tepat karena tahapan pemilu sudah digelar. Apalagi, saat ini sedang tahapan verifikasi partai calon peserta pemilu, yang sangat menguras energi dan waktu para kader dan pengurus se-Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis.
Usni khawatir internal PPP bakal kembali bergejolak apabila permintaan tersebut tidak segera dianulir dan dibiarkan menjadi bola liar. “Ini tentu berbahaya karena memecah konsentrasi sehingga target meraih 11 juta suara dan 3.000 anggota di DPRD pada pemilu mendatang gagal tercapai.”
Meskipun demikian, Usni menilai, adanya permintaan dari Ketua Majelis Syariah, Ketua Majelis Pertimbangan, dan Ketua Majelis Kehormatan PPP tersebut menunjukkan para senior masih peduli dengan
“Namun, yang menjadi catatan saya, alangkah lebih baiknya apabila ada solusi lain yang tidak membuat internal kembali bergejolak. Ingat, setidaknya Bang Suharso sudah berhasil kembali merekatkan para kader yang sebelumnya sempat terpecah menjadi kedua kubu,” tuturnya.
“Jadi, jangan sampai karena kealpaan dan kekhilafan yang terjadi membuat semua yang telah berhasil dibangun buyar lagi. Ini tentu akan menjadi backfire, apalagi PPP ‘berdarah-darah’ dalam mempertahankan capaian suaranya dalam beberapa pemilu yang lalu,” imbuh dia.
Di sisi lain, Usni mengajak para kader dan pengurus PPP telah menguatkan konsolidasi internal dan tetap fokus dengan program yang telah dicanangkan. Sehingga, target-target yang telah ditetapkan partai dapat tercapai.
“Tahapan verifikasi partai calon peserta Pemilu 2024 oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) menjadi fase yang krusial, termasuk bagi PPP. Oleh karena itu, kita harus fokus dan berkonsentrasi penuh agar PPP yang kita cintai nantinya ditetapkan sebagai peserta pemilu,” tandasnya.