Intime – KADIN Net Zero Hub (NZH) membantu perusahaan yang ingin melakukan transisi menuju Net Zero Company dalam rangka mendukung komitmen pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.
KADIN NZH menilai industri nasional memegang peranan sangat penting untuk mendukung komitmen pemerintah sekaligus menyadari bahwa tidaklah mudah bagi pelaku usaha melakukan transisi tersebut sehingga dibutuhkan dukungan besar dari berbagai pihak.
KADIN NZH merupakan kolaborasi antara KADIN Indonesia dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), WRI Indonesia, dan Carbon Disclosure Project (CDP) yang memberikan pendampingan kepada para perusahaan dalam upaya transisi hijau ini.
Diketahui bahwa sejak pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target penurunan emisi maupun mencapai Net Zero Emission di tahun 2060, sektor swasta harus dapat mengelola dan beradaptasi terhadap perubahan kebijakan terkait upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Ketua Tim Kerja Harian KADIN NZH, M. Yusrizki dalam diskusi yang bertajuk CEO Networking Forum yang bertema “Business Leadership and Collective Actions towards Net-Zero Emissions”, di Jakarta, Senin (29/8), mengatakan KADIN Net Zero Hub adalah ecosystem enabler untuk perusahaan nasional yang ingin melakukan transisi menuju Net Zero Company.
“KADIN Net-Zero Hub adalah sebuah platform yang membantu dunia bisnis untuk bergerak bersama menuju Netral Emisi, dengan cara membangun kemitraan strategis dan ekosistem Net Zero di Indonesia dalam membantu perusahaan-perusahaan merencanakan, menjalankan, dan melaporkan aksi-aksi konkret untuk mencapai netral emisi. Melalui kesempatan CEO Networking Forum, kami berharap terciptanya kepemimpinan dan aksi kolektif sektor bisnis dalam bergerak bersama menuju Net Zero dan membangun ekonomi hijau Indonesia yang berdaya saing tinggi,” papar Yusrizki.
Yusrizki juga mengatakan, diperlukan gotong royong dalam mencapai Net Zero Emission tahun 2060. Swasta maupun Pemerintah memiliki tanggung jawab yang sama dan seimbang untuk mencapai net zero emission.
“Saat ini sudah ada 30 perusahaan yang menandatangani nota persetujuan untuk menjadi net zero company. Diharapkan angka ini bertambah mencapai 50 – 70 perusahaan tahun ini. Perusahaan financing pun juga akan bertransisi menjadi net zero company. Maka dari itu, penting untuk memiliki ekosistem yang baik dalam KADIN NZH karena KADIN NZH adalah sebuah koalisi besar untuk perusahaan-perusahaan Indonesia bertransisi menuju net zero company,” kata Yusrizki.
Beberapa poin penting lainnya yang disampaikan dalam forum ini adalah bagaimana bisnis harus segera memulai proses transisi dengan menggunakan kerangka kerja berbasis Science Based Target Initiative (SBTi), menghitung inventori emisi gas rumah kaca (GHG inventory) dan pelaporan perubahan iklim (Climate Disclosure) mengacu kepada CDP.
Diselenggarakan dalam format dialog, forum ini mengundang para pemimpin bisnis perusahaan serta menghadirkan beberapa narasumber yaitu Tim Kerja Harian KADIN NZH, Octavianus Bramantya; SBT Engagement Manager CDP Indonesia, Dedy Mahardika; Sustainable Business and Corporate Engagement Manager WRI Indonesia, Nanda Noor serta Executive Director IBCSD, Indah Budiani.
Kurang lebih 50 pimpinan perusahaan yang berasal dari sektor manufaktur, tekstil, energi dan lain-lain hadir dalam acara. Di kesempatan yang sama, KADIN Net Zero Hub turut memanfaatkan momentum B20 untuk mendapatkan 100 perusahaan Indonesia yang menjanjikan komitmen emisi nol bersih. Melalui CEO Networking diharapkan lebih banyak perusahaan yang tertarik untuk bergabung dan mewujudkan target Net Zero Emission Indonesia 2060.