Intime – Kaukus Muda Betawi menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang dilindas
kendaraan taktis (rantis) barracuda Brimob saat aksi unjuk rasa pada Kamis (28/8) malam.
“Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” kata Penasehat Kaukus Muda Betawi, KH. Lutfi Hakim di Jakarta, Minggu (31/8).
KH. Lutfi mengajak masyarakat untuj menjaga Jakarta dari aksi anarkis yang dapat merugikan. Menurut dia, Jakarta adalah rumah besar bersama. “Rumah kite, kite jaga; kampung kite, kite bela,” ucapnya.
Kaukus Muda Betawi menolak segala bentuk kekerasan, baik dari peserta aksi maupun aparat. Aspirasi harus disampaikan dengan cara beradab.
Lanjut dia, menjaga fasilitas umum sebagai milik bersama. Merusak halte, jalan, atau perkantoran publik dan bahkan fasilitas kesehatan sama saja merugikan rakyat Jakarta sendiri.
Ia pun mendorong seluruh elemen masyarakat, pemuda, mahasiswa dan aparat keamanan lebih humanis dan proporsional, sesuai prinsip HAM dan UU No. 39/1999, agar rakyat dan masyarakat Jakarta lainnya merasa dilindungi, bukan ditakuti dari aksi-aksi penyampaian pendapat maupun penanganan aksi.
Mengajak pemuda Betawi dan elemen Jakarta lainnya jadi penyejuk, bukan pemicu. Energi anak muda harus diarahkan untuk membangun dan menjaga kedamaian kota Jakarta yang kita cintai.
“Mengawal aspirasi lewat jalan damai dan konstitusional. Kaukus Muda Betawi siap jadi jembatan dialog rakyat dan pemerintah. Menjaga persatuan dan kedamaian Jakarta sebagai kota kita dan rumah bersama. ‘Biar rame asal jangan rusuh, biar beda asal jangan ribut’,” urainya.
Lalu Menghormati hak konstitusional rakyat untuk menyampaikan pendapat sesuai UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) dan UU No. 9/1998, namun tetap menjaga ketertiban dan keselamatan bersama. Aspirasi harus disampaikan secara beradab, dan penanganan aksi harus profesional dan manusiawi.
“Kami menyerukan kepada seluruh masyarakat, khususnya pemuda Jakarta, mari jangan biarkan aspirasi berubah jadi anarki. Jangan biarkan rumah kita rusak oleh tangan kita sendiri. Mari jaga Jakarta, jaga kampung, dan jaga rumah kite bersama,” tutupnya.