Perumda Air Minum Jaya (PAM Jaya) menggelar market sounding atau penjajakan minat pasar atas rencana pengembangan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Jakarta.
Perusahaan plat merah Itu membutuhkan dukungan penyedia dana atau investor untuk memajukan pengelolaan air minum di Jakarta.
“Dukungan dari seluruh pihak dibutuhkan dalam penyelenggaran SPAM di Provinsi
DKI Jakarta. PAM JAYA mengajak pelaku usaha dan penyedia dana untuk berinvestasi
dalam memajukan pengelolaan air minum di DKI Jakarta,” ujar Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/8).
Market Sounding Rencana Kerja Sama Pengembangan SPAM di Provinsi DKI Jakarta ini digelar di Manhattan Hotel, Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan untuk menyampaikan rencana kerja sama pengelolaan SPAM di DKI Jakarta kepada pelaku usaha dan mendapatkan konfirmasi minat dari pasar sebagaimana diatur dalam SK Direksi PAM JAYA Nomor 65 tahun 2022 mengenai Pedoman Tata Cara Kerja Sama Penyelenggaraan Sistem Air Minum.
“Pada 31 Januari 2023, kerja sama PAM JAYA dengan dua mitra swasta, PALYJA dan AETRA akan berakhir. Untuk itu, PAM JAYA perlu menyiapkan strategi untuk percepatan peningkatan cakupan pelayanan hingga 100 persen pada 2030 sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 7 tahun 2022,” katanya.
Dalam Pergub DKI Jakarta Nomor 7 tahun 2022 itu, lanjut Arief, percepatan peningkatan cakupan pelayanan dilakukan melalui penyelenggaraan SPAM yang meliputi SPAM Jatiluhur (Hilir), SPAM Karian Serpong (Hilir), SPAM Buaran III, uprating SPAM Buaran I dan II, SPAM Provinsi termasuk Pesanggrahan, Ciliwung, Komunal, dan Cilandak.
“Upaya lain yang perlu dilakukan PAM JAYA adalah penurunan tingkat NRW, perawatan berkala, sambungan langsung, dan pembangunan prasarana pendukung,” ucapnya.
Untuk itu, menurut dia, PAM JAYA menyiapkan strategi pengelolaan SPAM melalui optimalisasi aset eksisting dan penyediaan aset baru yang tertuang dalam rencana kerja sama dengan badan usaha dengan skema pembiayaan bundling.
“Kerja sama ini merupakan upaya PAM JAYA untuk pelaksanaan pengembangan SPAM yang terarah dan berkelanjutan dalam rangka pelayanan air bersih kepada seluruh warga Provinsi DKI Jakarta sesuai perencanaan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Arief memastikan, bentuk kerja sama ini tentunya akan berbeda dengan kerjasama dengan mitra eksisting yang dilakukan secara end-to-end. Dia menegaskan, kerja sama PAM JAYA dengan Badan Usaha itu harus melindungi hak masyarakat dan saling menguntungkan.
“Saat ini, cakupan pelayanan PAM JAYA adalah 65,85 persen, jumlah pelanggan sebanyak 913.913, kapasitas produksi 20.082 liter per detik, panjang pipa 12.075 km, dan tingkat NRW 46,47 persen,” tandasnya.