Kemenhub Kaji Kenaikan Tarif Transportasi Umum, Kru AKAP: Kami ikuti Pemerintah, Meski Ini Sulit

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berimbas pada semua sektor. Transportasi umun akan segera menyesuaikan tarif baru. 

Dalam waktu dekat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengambil beberapa kebijakan guna menangani dampak kenaikan harga BBM di sektor transportasi. Apalagi, kontribusi BBM pada operasional layanan transportasi mencapai 11-40%.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengaku, bakal menyesuaikan tarif angkutan umum kelas ekonomi, khususnya moda transportasi darat. Kajian yang akan dilakukan berkaitan dengan tarif penumpang ekonomi angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP).

“Besaran tarif akan ditentukan oleh kajian yang tengah kami lakukan dan hasilnya akan kami sampaikan dalam waktu dekat,” ucapnya, melansir situs web Kemenhub, Selasa (6/9).

Selain itu, menetapkan penyesuaian tarif ojek online (ojol) dalam 2 hari ke depan. “Dengan besaran yang telah disesuaikan dengan kondisi terakhir penyesuaian harga BBM,” Sambung dia.

Agar penerapannya berjalan baik, Budi Karya meminta Dirjen Perhubungan Darat mengintensifkan komunikasi dengan dengan para pengemudi ojol dan aplikator.

Lebih jauh, Budi Karya menilai, dampak kenaikan harga BBM tak terlalu signifikan pada moda transportasi laut, udara, dan kereta api (KA) kelas ekonomi. Namun, Kemenhun tetap akan melakukan kajiannya dan diumumkan dalam waktu dekat.

“Untuk transportasi udara, saat ini kami melihat tren penurunan harga tiket pesawat di waktu-waktu tertentu. Ini menjadi hal yang menggembirakan sesuai dengan harapan kita bersama,” tuturnya.

Budi Karya menambahkan, pemerintah akan menyalurkan bantuan bagi para pengemudi ojol, ojek pangkalan, nelayan, hingga sopir angkot imbas kenaikan harga BBM. Penyalurannya bakal dilakukan pemerintah daerah (pemda).

Di sisi lain, dirinya mengajak para pelaku usaha sektor transportasi menciptakan keseimbangan baru. “Di satu sisi, pelayanan angkutan yang berkeselamatan bisa terjaga dan di sisi lain, tetap bisa memberikan tarif yang terjangkau bagi masyarakat.”

Terpisah, salah satu kru PO Agra Mas, jurusan Kampung Rambutn-Karawang, menilai, naiknya BBM pihaknya harus menaikkan tarif dari Rp2.800 menjadi Rp30 ribu karena harus menyesuaikan naiknya Solar. “Kami naikan terlebih dahulu. Kalau tunggu pemerintah Kami rugi karena belum ada keputusan,” jelas dia. 

“Tidak naik aja penumpang sepi. Apalagi, naik. Orang malas keluar, mas. Karena biaya mahal. Kami akan ikuti pemerintah, meski ini sulit bagi kami,” lanjut dia. 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini