Kepala BGN Akui 48 Persen Kasus Keracunan Pangan di Indonesia Bersumber dari Program Makan Bergizi

Intime – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, hampir setengah dari total kasus keracunan pangan yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun ini berasal dari program Makan Bergizi Gotong Royong (MBG).

Hal tersebut disampaikan Dadan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11).

“Terkait dengan berbagai kejadian di tanah air, khususnya keracunan pangan, total kejadian di Indonesia sampai hari ini ada 441 kasus. Dari jumlah itu, MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,” ujar Dadan.

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dimiliki BGN, jumlah penerima manfaat yang mengalami gangguan kesehatan akibat kasus tersebut mencapai ribuan orang.

“Yang rawat inap ada 636 orang berdasarkan data kami, sementara di Kemenkes tercatat 638. Untuk rawat jalan, di data kami ada 11.004, sementara Kemenkes mencatat 12.755. Jadi totalnya, kalau berbasis laporan Kemenkes, ada 13.371 penerima manfaat yang mengalami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,” jelasnya.

Meski demikian, Dadan menegaskan bahwa program MBG secara umum berjalan dengan baik dan memberi dampak positif bagi peningkatan status gizi masyarakat.

“Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik,” katanya.

Ia memastikan, pihaknya akan terus melakukan sinkronisasi data dengan Kementerian Kesehatan serta memperkuat pengawasan mutu dan keamanan pangan agar kasus serupa tidak terulang.

“Kami akan tingkatkan kualitas penyediaan pangan agar penerima manfaat benar-benar mendapatkan asupan yang aman, sehat, dan bergizi,” tutup Dadan.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini