Ketua DPRD DKI Harap JPM Dukuh Atas Mampu Pindahkan Warga Gunakan Transportasi Umum

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono, meresmikan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas di Jalan Galunggung, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. 

Pras sapaan karibnya berharap JPM Dukuh Atas mampu menggugah kebiasaan warga Jakarta untuk menggunakan moda transportasi massal. Pasalnya, JPM sepanjang 230 meter ini mengintegrasikan lima moda trasportasi sekaligus, yakni Kereta LRT Jabodebek, Kereta Commuter Line (KRL), Kereta MRT Jakarta, Kereta Bandara, dan juga Bus TransJakarta. 

“JPM Dukuh Atas ini bagus, nyaman. Saya berharap ini dapat maksimal dimanfaatkan agar masyarakat terus menggunakan transportasi umum”, ujarnya di JPM Dukuh Atas, Rabu (13/9).

Di lokasi yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Jakarta memang sudah selayaknya mengintegrasikan seluruh moda transportasi untuk mempermudah serta menjadi daya tarik masyarakat pengguna kendaraan pribadi agar mau berpindah menggunakan transportasi umum. 

“Yang namanya koneksivitas antar moda itu harus dilakukan. Buatlah kemudahan masyarakat dari rumah sampai kantor, dari rumah sampai rumah eyangnya dengan satu aplikasi. Dan ini penting dilaksanakan. Tidak mungkin kita bangun angkutan masal tapi tidak ada antar moda,” katanya. 

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berpesan kepada PT MRT yang ditunjuk sebagai pengelola JPM Dukuh Atas agar selalu menjaga kebersihan, sehingga para pengguna merasa nyaman.

“Pertama, saya pesan untuk menjaga aset ini, karena ini aset kita semua, dan kedua adalah dijaga kebersihannya,” ucapnya.

Sementara, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, JPM Dukuh Atas yang memiliki luas lahan 2.350 meter dengan panjang 230 meter ini dibangun berdasarkan instruksi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 7 Januari 2021 lalu dan tidak menggunakan anggaran Negara ataupun Daerah.

“Pembangunan jembatan ini tidak menggunakan APBD atau APBN. Tetapi kami melakukan creative financing, menjalin kerjasama dengan swasta,” tandasnya.***

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini