Intime – Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Kevin Wu menyoroti pengemudi Mikrotrans yang menyetir ugal-ugalan di wilayah ibu kota.
Kevin meminta agar pihak Transjakarta memberikan sanksi terhadap pengemudi-pengemudi yang menyupir secara ugal-ugalan di jalan raya, sehingga mengancam keselamatan orang-orang lainnya.
“Keluhan dari masyarakat mengenai adanya pengemudi Mikrotrans yang menyetir dengan ugal-ugalan ini harus mendapatkan perhatian serius dari Transjakarta dan Pemprov DKI,” ucap Kevin di Jakarta, Selasa (19/8).
Menurut dia, Transjakarta jangan ragu-ragu untuk mengambil tindakan tegas, yaitu pemecatan terhadap pengemudi-pengemudi yang tidak bertanggungjawab menjalankan tugasnya.
“Membahayakan nyawa semua orang termasuk dirinya sendiri, para penumpang, dan pengguna jalan lainnya,” tegasnya.
Kevin mengungkapkan pihaknya sudah merasa khawatir dengan fenomena tersebut dan mengingatkan bahwa kejadian serupa pada masa lalu telah merenggut korban jiwa.
“Kami merasa khawatir dengan kondisi tersebut karena tindakan para supir itu tidak hanya membahayakan keselamatan dirinya sendiri, tetapi juga para penumpang serta orang-orang lainnya yang ada di jalanan. Malahan, dalam beberapa kesempatan sudah terjadi kecelakaan karena perilaku mengemudi yang ugal-ugalan,” sambungnya.
Ia meminta agar Transjakarta memperketat pengawasannya terhadap para supir yang membawa angkot Mikrotrans dan memastikan keamanan layanan tersebut dari berbagai aspeknya.
“Secara umum, para pengemudi harus dipastikan bisa mengendarai kendaraannya dengan baik dan layak di jalanan raya. Kemudian, harus ada tes psikotes untuk mengecek kondisi kejiwaannya. Selanjutnya, perlu dilakukan ujian dan pengecekan berkala, salah satunya untuk mengingatkan para pengemudi agar tertib di jalanan,” ujarnya.
Kevin mengatakan bahwa warga Jakarta punya harapan besar terhadap transportasi umum (transum) di ibukota, sehingga Transjakarta harus menjaga kepercayaannya, salah satunya dalam aspek keamanan.
“Jangan sampai baik infrastruktur maupun kepercayaan masyarakat terhadap transum yang sudah dibangun dengan susah payah itu rusak karena perilaku segelintir oknum tidak bertanggungjawab. Apalagi, ketika perilaku mengemudi ugal-ugalan itu bisa berakhir dengan jatuhnya korban jiwa,” tutupnya.