Intime – Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta, Mohamad Ongen Sangaji menyoroti melempemnya kinerja Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, menyusul kelangkaan minyak goreng selama dua bulan ini.
Ongen menilai Mendag Lutfi sudah gagal dalam mengelola minyak goreng, sehingga mengakibatkan kelangkaan dan harganya melambung tinggi.
“Mendag Lutfi gagal dan tidak bisa memberikan solusi soal minyak goreng. Saya minta Mendag transparan mengungkap kelangkaan ini,” kata Ongen dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/3).
Ongen mengingatkan Mendag Lutfi agar persoalan kelangkaan minyak goreng jangan sampai berlarut-larut. Sebab hal itu akan berdampak buruk untuk rakyat.
“Isu ini harusnya tidak boleh berkepanjangan, karena ini isu rakyat banyak, isu rakyat kecil,” kata Ongen.
Ongen mengingatkan Mendag Lutfi agar jangan cuma bisa melakukan operasi pasar. Sebab hingga kini operasi pasar tidak menyelesaikan masalah.
“Saya minta segera operasi atau sidak ke gudang-gudang minyak goreng besar. Kalau nimbun berikan sanksi tegas,” saran Ongen.
Ongen juga meminta Lutfi tidak banyak mengumbar janji, karena rakyat lebih membutuhkan pasokan barang lancar dengan harga terjangkau.
“Kan kemarin itu janjinya minyak goreng di harga tertentu, ternyata sampai hari ini tetap mahal dan barangnya langka,” kata Ongen.
Ongen menilai, pengawasan yang dilakukan Kementerian Perdagangan terhadap kebijakan mengatasi lonjakan harga minyak goreng sangat lemah. Kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) juga ternyata tidak cukup signifikann berdampak di pasar.
Ongen menambahkan, hari ini kelangkaan minyak goreng sudah berdampak langsung dengan kebutuhan bahan pokok lainnya.
“Mendag hanya punya waktu sebentar, karena dua minggu lagi memasuki bulan Ramadan. Jangan sampai bulan puasa masih terjadi kelangkaan. Ini bisa bikin publik marah,” demikian Ongen.