Konsolidasi pembentukan koalisi besar atau ‘bongsor’ makin mengerucut. Partai Golkar, PAN, PKB, PPP, PBB, PSI, Perindo, dan PSI siap bertarung dengan koalisi PDIP dan Koalisi Perubahan.
Kabar berhembus koalisi ‘bongsor’ akan mengusung pasangan Prabowo Subianto-Airlangga Hartato pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hari ini, Partai Golkar dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyepakati untuk mendorong lahirnya koalisi besar partai politik pada Pemilu 2024.
“PSI hadir untuk ikut mendorong koalisi besar, dan ini menunjukkan koalisi besar semakin relevan dan semakin baik untuk didorong,” kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (12/4).
Hal itu disampaikan Airlangga usai menerima kunjungan elit PSI yang dipimpin Ketua Umum PSI Giring Ganesha.
Airlangga menjelaskan, terkait koalisi besar sudah dilakukan pembicaraan berkali-kali dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Prabowo selaku pemimpin KIR, saya dari Partai Golkar dan mewakili KIB terus berkomunikasi untuk membangun soliditas dari koalisi besar,” ungkap Airlangga.
Koalisi besar merupakan gagasan penggabungan dua koalisi, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KKIR gabungan parpol Gerindra dan PKB. Sementara KIB gabungan Golkar, PAN, dan PPP.
Wacana koalisi besar terbuka pertama kali usai Presiden Jokowi bertemu para pimpinan parpol pendukung pemerintahan saat ini.
Lima pimpinan parpol dalam pertemuan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4) itu, yakni Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Muhammad Mardiono (PPP).
Airlangga menegaskan koalisi terbuka dengan seluruh partai, baik yang berada di parlemen maupun yang belum pernah di parlemen.
“Pertama tentu pembicaraan dengan Ketum Gerindra Pak Prabowo sudah dilakukan berkali-kali dan tentunya koalisi besar ini unsurnya KIB dan Koalisi Indonesia
Raya (KIR). Kemarin sudah ada Perindo yang menyatakan siap bergabung, dan hari ini PSI,” kata Airlangga.
Sementara itu, Ketua Umum PSI Giring Ganesha berharap ikut terlibat dan berkontribusi dalam proses membangun dan menyejahterakan rakyat Indonesia.
“Kami siap membuka pintu komunikasi dan kolaborasi dengan koalisi besar,” katanya.
Sebelumnya, Partai Golkar menolak PDIP masuk ke dalam Koalisi Besar jika tetap ngotot ingin kadernya menjadi Capres 2024.
“Udah diputuskan secara tidak langsung Ibu Mega sudah ‘PDIP tetap mencalonkan kadernya’. Nah, kalau itu jangan masuk ke sini,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid dikutip dari CNNIndonesia TV, Senin (10/4).
Nurdin mengatakan Koalisi Besar akan menjadi lebih susah menentukan capres jika PDIP bergabung. Menurutnya, beberapa partai sejauh ini telah menetapkan jagoan masing-masing untuk menjadi capres.
“PDIP kan sudah sepakat secara internal bahkan sudah diputuskan secara internal yang saya baca ya, mencalonkan kadernya, Golkar juga begitu telah memutuskan bahwa Airlangga,” ujarnya.