DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI memberi pelatihan yang intens kepada para pengrajin batik Betawi. Konsistensi Pemprov DKI Jakarta memberi pelatihan akan berbanding lurus dengan upaya pengembangan-pengembangan batik khas Betawi.
Anggota Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan, sudah menjadi keharusan bagi Pemprov DKI Jakarta untuk terus menerus memberi pelatihan kepada para pembatik Betawi agar produk mereka diterima masyarakat luas.
“Perlu dilakukan pelatihan dan jadi kewajiban Pemprov DKI untuk terus melakukan pelatihan sebagai ikhtiar mempertahankan budaya kita dalam bentuk batik,” kata Anggara kepada wartawan, Selasa (3/10).
Menurut Anggara, sampai saat ini para perajin batik Betawi khususnya di Jakarta kurang mendapatkan perhatian. Terlebih, mencari batik Betawi yang langsung dari para perajin orang Jakarta masih terbatas.
“Hingga kini bisa dihitung jari perajin batik Betawi yang terkenal dan bisa masuk pasar secara umum,” katanya.
Dia berharap para perajin Betawi ini bisa mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai langkah untuk terus melestarikan budaya.
Menurut dia, industri batik harus terus dikembangkan guna menyerap lapangan kerja dan memajukan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). ***