Komisi VIII Setujui Tambahan Anggaran Pendidikan Rp 1,19 T untuk Sekolah Rakyat

Intime – Komisi VIII DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (7/7)

Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp 1,19 triliun untuk Kemensos guna mendukung pelaksanaan program Sekolah Rakyat tahap pertama.

Kata dia, rekonstruksi anggaran Kemensos mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 dan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 tentang efisiensi belanja kementerian/lembaga.

“Komisi VIII sepakat bahwa efisiensi anggaran jangan sampai memengaruhi belanja strategis, apalagi yang menyangkut kesejahteraan langsung masyarakat. Karena itu, kami mendukung penambahan anggaran untuk program Sekolah Rakyat yang menyasar pendidikan kelompok rentan,” ujar Marwan.

Dengan efisiensi tersebut, pagu anggaran Kemensos yang semula Rp79 triliun direvisi menjadi Rp 78 triliun. Namun setelah penambahan dana untuk Sekolah Rakyat, total anggaran Kemensos kembali naik menjadi Rp 79,19 triliun.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa anggaran Sekolah Rakyat telah mendapatkan restu dari Kementerian Keuangan dan Bappenas.

“Alhamdulillah, usulan kami untuk Sekolah Rakyat telah dibahas dan disetujui. Komisi VIII pun telah menyetujui dalam rapat ini,” ujar Gus Ipul.

Rincian Anggaran

Tambahan anggaran sebesar Rp 1,19 triliun itu dialokasikan untuk berbagai kebutuhan program Sekolah Rakyat, dengan rincian sebagai berikut:

Pengembangan kurikulum: Rp 3 miliar

Gaji guru: Rp 119 miliar

Biaya operasional sekolah: Rp 497 miliar

Jaringan komunikasi dan data: Rp 11 miliar

Gaji, tunjangan kinerja, dan tunjangan profesi guru: Rp 177 miliar

Layanan sarana dan prasarana internal: Rp 341 miliar

Adapun pada tahap pertama Sekolah Rakyat akan dilaksanakan di 100 lokasi di berbagai wilayah Indonesia, dengan 63 lokasi telah siap beroperasi dan 37 lainnya masih dalam proses finalisasi renovasi. Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada 14 Juli 2025.

Tahap awal akan menampung 256 rombongan belajar dengan total 6.300 siswa. Apabila seluruh lokasi rampung, kapasitas penerimaan bisa meningkat hingga 9.750 siswa.

Kemensos telah merekrut 1.545 guru dan 3.390 tenaga kependidikan melalui proses seleksi ketat. Seluruh kegiatan pembelajaran sementara akan berlangsung di gedung sementara hingga infrastruktur permanen selesai dibangun.

Untuk tahap kedua, Kemensos telah mengusulkan 202 lokasi baru yang kini tengah disurvei oleh badan usaha mitra. Ditargetkan, 100 lokasi tambahan akan disiapkan guna menampung sekitar 10.000 siswa baru pada akhir tahun 2025.

Program Sekolah Rakyat dirancang sebagai upaya transformasi layanan pendidikan inklusif dan terjangkau bagi kelompok rentan, dengan misi mencetak generasi muda yang unggul dan berdaya saing.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini