Jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat kabupaten/kota diminta untuk menyelesaikan kontrak sewa gedung pada Oktober 2023 untuk menampung logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Adapun, proses produksi logistik tahap 1 Pemilu 2024 sudah dimulai per 23 September 2023, meliputi kotak dan bilik suara, tinta, segel, serta kabel ties.
Total, Pemilu 2024 membutuhkan 4.164.552 kotak suara, 3.280.644 bilik suara, 1.640.322 botol tinta, 93.850.362 keping segel, dan 24.364.423 kabel ties.
“Nanti Oktober harus selesai, harus sudah 100 persen seluruh gudang di kabupaten/kota,” ujar Koordinator Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga, dan Logistik KPU RI, Yulianto Sudrajat, pada Senin (25/9).
Drajat menuturkan, bahwa tidak semua KPU di tingkat kabupaten/kota mempunyai gudang logistik.
Drajat panggilan akrab Yulianto ini menerangkan, jika KPU RI telah mengatur standar kelayakan gudang-gudang logistik kontestasi Pemilu tahun depan.
Pada umumnya, aspek-aspek yang harus dipenuhi dari gudang logistik pemilu tak banyak berbeda dari gudang-gudang lain. Pada intinya, gudang yang dipilih nanti wilayahnya tak rawan banjir dan bebas dari hama tikus.
“Bebas rayap, bebas tikus, bukan daerah banjir,” paparnya.
