Intime – Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI), Fernando Emas, menilai keputusan Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Afrika Selatan merupakan langkah yang sarat makna politik.
Menurutnya, penugasan tersebut menunjukkan bahwa masa orientasi Gibran sebagai wakil presiden dinilai sudah terpenuhi.
“Prabowo memandang sudah cukup masa orientasi bagi Gibran sehingga sudah saatnya ikut tampil di forum internasional,” ujar Fernando kepada awak media di Jakarta, Sabtu (22/11).
Fernando juga menduga bahwa keputusan tersebut menjadi sinyal politik menuju Pilpres 2029. Ia menyebut adanya kemungkinan besar Presiden Prabowo kembali memilih Gibran sebagai pasangan dalam kontestasi mendatang.
“Mungkin saja Prabowo sudah yakin terhadap Gibran untuk kembali digandeng menjadi cawapres menghadapi Pilpres 2029 yang akan datang,” paparnya.
Lebih jauh, Fernando mengatakan kehadiran Gibran sebagai perwakilan Indonesia di KTT G20 turut menepis berbagai stigma negatif yang selama ini ditujukan kepada sang wakil presiden.
Ia menilai penunjukan itu membuktikan bahwa Gibran aktif bekerja dan bukan sekadar simbol kekuasaan seperti yang kerap dituduhkan.
“Menunjukkan bahwa Wapres Gibran ikut bekerja, bukan hanya pajangan seperti yang dituduhkan beberapa pihak selama ini. Penunjukan tersebut juga sebagai kesempatan yang diberikan Prabowo Subianto kepada Gibran untuk membangun hubungan diplomasi dengan pimpinan dunia,” kata Fernando.
Dengan momentum ini, Fernando menilai sudah saatnya Gibran menunjukkan kapasitasnya di tingkat global. Penugasan tersebut, menurutnya, dapat menjadi jawaban atas keraguan sejumlah kalangan terhadap kemampuan politik dan diplomasi Gibran.
“Saatnya bagi Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk menunjukkan kemampuannya di kancah internasional sehingga dapat menjawab pihak-pihak yang meragukan dirinya selama ini,” pungkasnya.
