Intime – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo menanggapi usulan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama manajemen PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) yang ingin menyesuaikan tarif TransJakarta.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini meminta agar kebijakan penyesuaian tarif jangan terburu-buru. Perlu ada kajian komprehensif. Khususnya soal kemampuan bayar masyarakat.
“Kami di Komisi B meminta dasar kajiannya. Terutama dari willingness to pay masyarakat, kemampuan bayarnya sekarang berapa dengan layanan Transjakarta yang sekarang cakupannya sudah jauh lebih luas,” ujar Francine di Jakarta, Kamis (16/10).
Apalagi sejak tarif awal Rp 3.500 diberlakukan, layanan Transjakarta terus berkembang pesat. Kini, memiliki jaringan bus yang lebih luas.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memiliki layanan JakLingko gratis, Transjakarta Care untuk penyandang disabilitas, serta integrasi rute hingga kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek).
“Tentu ini membutuhkan kajian, seberapa sih wajar tarif yang dikenakan untuk keseluruhan layanan yang baik ini,” ucap Francine.
Terkait besaran kenaikan, jelas dia, terdapat usulan awal dari pihak eksekutif. Yakni sebesar Rp 1.500. Dengan begitu, tarif Transjakarta dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000.
“Tapi dengan catatan ya. Kami meminta ini sudah dilengkapi kajian tertulis terlebih dahulu,” tegas Francine.
Namun sampai saat ini, ungkap Francine, Komisi B belum menerima dokumen kajian resmi dari Pemprov maupun Transjakarta.
Karena itu, pembahasan lebih lanjut masih akan menunggu kelengkapan bahan dari pihak eksekutif. “Kami masih menunggu kajiannya dari mereka,” pungkasnya.