Intime – Sepanjang Januari hingga September 2025, LRT Jabodebek telah melayani 20.769.914 pelanggan atau meningkat 41,74 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 14.653.832 pelanggan.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan pertumbuhan ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik modern yang efisien dan terintegrasi.
“LRT Jabodebek kini menjadi bagian penting dari kehidupan urban. Masyarakat memilihnya karena efisien, nyaman, dan terhubung langsung dengan moda lain seperti KRL, MRT, dan Whoosh. Ini menandakan budaya baru: bergerak bersama transportasi publik,” ujar Anne di Jakarta, Senin (13/10).
Menurut Anne, peningkatan jumlah penumpang imbas dari penambahan trainset LRT Jabodebek dari 20 menjadi 22, dengan frekuensi perjalanan naik dari 348 menjadi 366 perjalanan per hari.
“Optimalisasi berlanjut pada Juli 2025 dengan pengoperasian 24 trainset dan 396 perjalanan per hari. Peningkatan ini membuat waktu tunggu semakin singkat dan memperluas akses masyarakat di lintas kota,” tuturnya.
Dia menjelaskan, Sebagai moda berbasis listrik, LRT Jabodebek berkontribusi besar terhadap pengurangan emisi karbon perkotaan.
Menurut data Kementerian Perhubungan, penggunaan transportasi massal seperti LRT dapat menekan emisi hingga 0,8 kilogram CO₂ per perjalanan dibandingkan kendaraan pribadi.
Sebagai moda berbasis listrik, LRT Jabodebek berkontribusi besar terhadap pengurangan emisi karbon perkotaan.
Menurut data Kementerian Perhubungan, penggunaan transportasi massal seperti LRT dapat menekan emisi hingga 0,8 kilogram CO₂ per perjalanan dibandingkan kendaraan pribadi.
Dengan jutaan pengguna setiap bulan, kontribusi LRT terhadap udara bersih dan efisiensi energi semakin terasa. Langkah ini sejalan dengan arah pembangunan nasional menuju transportasi rendah emisi dan kota berkelanjutan.
“Transportasi publik berperan langsung terhadap produktivitas masyarakat dan pertumbuhan wilayah. LRT Jabodebek memberi kemudahan akses, menghemat waktu perjalanan, dan memperkuat konektivitas ekonomi antara pusat kota dan kawasan penyangga,” pungkasnya