Masyarakat Diminta Tetap Jaga Prokes, Menkes: 80% Kasus Covid-19 di Indonesia Varian Baru

Masyarakat diminta tetap waspada terhadap varian baru coronavirus. Pangkalnya, beberapa hari ini tren kenaikan kasus Covid-19 meningkat. 

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyatakan, sub-varian baru BA.4 dan BA.5 telah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia. “Di Indonesia, BA.4 dan BA.5 sudah lebih dari 80% dari varian yang kita genome sequence. Bahkan untuk di DKI Jakarta itu sudah 100%,” kata Budi dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Senin (4/7).

Dia mengungkapkan, kenaikan kasus Covid-19 terjadi secara global, bukan hanya di Indonesia. Puncak kasus yang disebabkan varian baru umumnya terjadi dalam 30-40 hari sejak kasus pertama kali ditemukan.

Menurut Budi, Indonesia kemungkinan sudah mencapai puncak kenaikan kasus Covid-19. Terlebih, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dominasi dari sub-varian BA.4 dan BA.5 sudah berada di angka yang tinggi.

“Jadi, kami mungkin masih ada waktu satu atau dua minggu kedepan. Kalau kami bandingkan dengan negara-negara lain, seharusnya puncaknya sudah tercapai,” ujarnya.

Budi merujuk, pada capaian puncak kasus sebelumnya yang didominasi varian Delta atau Omicron. Menurutnya, terjadi penurunan ketika populasi satu varian hampir mencapai 100%.

“Jadi, sekarang kita juga melihat walaupun kasusnya naik, tapi pelandaian mulai terjadi baik di Jakarta maupun di Indonesia,” ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan, jumlah kasus di Indonesia terbilang lebih rendah dibandingkan negara lain. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia memiliki antibodi yang masih tinggi.

Berdasarkan penelitian antibodi tubuh terhadap virus atau sero survei pada Desember 2021, 88% populasi memiliki antibodi di level 400-500. Jumlah tersebut meningkat tajam pada sero survei pada Maret 2022, di mana 99% populasi memiliki antibodi di level 3000-4000.

Untuk itu, kata Budi, pemerintah akan mulai melakukan sero survei ketiga. Pihaknya berharap, hasil sero survei dapat keluar dalam satu bulan mendatang.

“Untuk bisa mengambil kebijakan yang tepat terutama di bulan Agustus-September, karena kita juga ada hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, kita akan jalankan sero survei yang ketiga yaitu mulai hari ini,” ucap Budi.

Budi menambahkan, percepatan vaksinasi booster perlu didorong untuk menjaga level antibodi yang tinggi di masyarakat. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan bersama-sama menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus ke depannya.

“Sehingga, kedepannya kita akan lebih yakin, masyarakat lebih tinggi untuk beraktivitas, dan kalau mereka beraktivitas kegiatan ekonomi kita akan bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini