Megawati Hadiri Groundbreaking Taman Bendera Pusaka, Ini Penjelasan Pramono

Intime – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengajak Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri untuk ikut dalam peresmian groundbreaking Taman Bendera Pusaka.

Pramono mengaku, ketua umum PDI Perjuangan (PDIP) itu memang menyukai tanaman. Hal itu yang menjadi alasan Pramono mengundangnya dalam penggabungan Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser.

“Kenapa mengundang Ibu Mega? Karena Ibu Mega penggemar tanaman. Terus terang untuk urusan tanaman beliau jauh lebih tahu daripada saya, bahkan mungkin dari kita-kita yang sehari-hari ngurus tanaman,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/8).

Selain itu, Pramono mengungkap Megawati sempat mempelajari berbagai tanaman yang ada di taman kawasan Kebayoran Baru tersebut.

“Beliau bahkan akan menyumbang beberapa tanaman yang bisa di tempat itu. Dan saya juga baru tahu Ibu Mega dulu pernah belajar tanaman di tempat itu ketika muda,” jelas Pramono.

Groundbreaking dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. Sementara itu, sejak pagi tadi, sebagian pedagang Pasar Hewan Barito menggelar aksi unjuk rasa menolak untuk direlokasi akibat lapaknya masuk dalam kawasan pembangunan Taman Bendera Pusaka.

Pramono memutuskan untuk tetap memulai peresmian groundbreaking pembangunan sekaligus penyambungan tiga taman tanpa ada pengumuman mengenai kepastian jadwalnya.

“Memang saya secara khusus pengen persoalan groundbreaking untuk Taman Bendera Pusaka itu berlangsung dengan baik,” jelas Pramono.

Pramono mengaku ingin acara berlangsung dengan baik. Sementara, beberapa waktu belakangan, rencana pembangunan Taman Bendera Pusaka diwarnai polemik karena sebagian pedagang menolak pindah.

“Saya kenapa tidak mengundang teman-teman media baru kali ini? Karena pertama saya mengundang Ketua DPRD, saya mengundang Ibu Mega yang suka tanaman, dan saya tidak ingin acara ground breaking ini, karena disitu memang ada orang yang dari jauh-jauh hari pengen mengganggu,” ujar Pramono.

Padahal, Pramono menegaskan bahwa semua pedagang di Pasar Barito sebelumnya telah menandatangani surat kesepakatan untuk direlokasi oleh Pemprov DKI.

Muncul dugaan bahwa sikap penolakan sebagian pedagang akibat ditunggangi oleh pihak tertentu. Namun, Pramono tak mempersoalkan dan tetap fokus pada pembangunan.

“Saya bilang tetap aja kita selesaikan, karena itu bagian tanggung jawab saya untuk membuat Jakarta lebih baik, lebih indah, tamannya lebih luas,” urai dia.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini