Intime – Indonesia dan Kanada telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement/ICA-CEPA) pada Rabu (24/9) di Ottawa, Kanada.
Penandatanganan ini menandai babak baru hubungan ekonomi kedua negara dan merupakan kerja sama dagang komprehensif pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara
Menteri Perdagangan, Budi Santoso menyatakan, ICA-CEPA akan membuka akses pasar yang lebih luas dan memperkuat daya saing produk dan jasa Indonesia di Kanada.
“Melalui ICA-CEPA, lebih dari 90 persen atau sekitar 6.573 pos tarif Indonesia akan mendapatkan preferensi di pasar Kanada,” kata Budi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/9).
Produk-produk potensial Indonesia yang diprediksi akan semakin kompetitif mencakup tekstil, alas kaki, furnitur, makanan olahan, elektronik ringan dan otomotif, hingga sarang burung walet.
Beberapa produk bahkan akan langsung menikmati tarif 0 persen saat perjanjian berlaku (entry into force), seperti makanan olahan, hasil laut, produk kerajinan berbahan serat alam, peralatan rumah tangga, serta granit dan marmer.
Di sisi lain, Indonesia juga membuka pasar sebesar 85,54 persen atau sekitar 9.764 pos tarif untuk produk prioritas Kanada, antara lain daging sapi beku, gandum, kentang, makanan hasil laut, dan makanan olahan.
Mendag Budi Santoso menekankan bahwa perjanjian ini harus dilihat lebih luas dari sekadar angka dan tarif, karena membuka peluang bagi pelaku usaha dan generasi muda Indonesia untuk menembus pasar Kanada. Sebaliknya, investor dan perusahaan Kanada akan memiliki peluang untuk menemukan mitra strategis di Indonesia
“Penandatanganan ini baru awal. Tugas kita selanjutnya adalah memastikan perjanjian ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan investor di kedua negara,” imbuhnya.
Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia dan Kanada pada periode Januari hingga Juli 2025 mencapai USD 2,72 miliar, naik sekitar 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (USD 2,09 miliar).
Ekspor utama Indonesia ke Kanada meliputi karet alam, alas kaki, kakao, mentega dan minyak nabati, serta tekstil. Sementara impor utama dari Kanada mencakup gandum, pupuk, kedelai, bubur kayu kimia, dan emas.