Intime – Presiden Joko Widodo telah memberikan instruksi penanganan terkait marak kebocoran data yang diklaim hasil peretasan dari beberapa institusi pemerintah.
Hari ini, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo membenarkan adanya penangkapan seorang pemuda di Madiun dan mengatakan tim khusus perlindungan data tengah mendalami peran yang ditangkap terkait dugaan keterlibatan dalam peretasan “Bjorka”.
“Yang di Madiun sedang didalami terkait masalah yang bersangkutan (peretasan),” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/9).
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD juga menyampaikan informasi bahwa Polri dan BIN telah mengidentitafikasi pelaku peretasan.
“Sampai sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan. Gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu, kita sudah punya alat untuk melacak itu semua,” kata Mahfud MD pada Rabu (14/9) kemarin.
Merespon penangkapan yang terjadi di Madiun, peretas dengan identitas Bjorka kembali muncul dengan mengeluarkan pernyataan yang bernada sindiran bahwa pemerintah Indonesia telah salah tangkap. Bjorka juga menyebut ada pihak lain yang salah memberikan informasi tentang dirinya terkait pemuda di Cirebon yang juga disebut sebagai dirinya.
“A hacker wannabe also provided this misinformation on Instagram (@volt_anonym) even though I never had a Tiktok and Instagram account. lol”, tulis Bjorka dengan huruf kapital di forum breached, Kamis (15/9).
Dari penelusuran, didapatkan informasi jejak digital Bjorka yang diungkap oleh pengguna Twitter dengan nama Reddington dengan alamat @b00km4rkz yang menyebut sebelum aktif di forum Breached, Bjorka pernah aktif ‘jualan’ di RaidForums dan telah mencapai level GOD atau reputasi yang bagus.
Bjorka teridentifikasi terdaftar sejak 9 November 2020 di RaidForums sedangkan di BreachForum terdaftar sejak 9 Agustus 2022. Reddington dalam unggahannya menyebut foto profil Bjorka dikedua forum tersebut mirip.
Reddington juga mengunggah data hasil penelusuran halaman situs web yang diduga milik Bjorka dengan menampilkan data WHOIS dan DNS atau informasi teknis terkait alamat domain suatu situs web.
“Domain yang digunakan Bjorka yaitu http://bjork.ai dan sebelumnya http://leaks.sh menggunakan Name Server (NS) yang sama pada Cloudflare. Domain hostingnya juga sama. Mail Exchange (MX) domain http://bjork.ai diarahkan ke protonmail”, tulis Reddington, dikutip dari Twitter.
Alamat Crypto Wallet atau dompet kripto diduga milik Bjorka, yaitu sebuah alamat yang mirip dengan rekening bank, dimana setiap wallet atau dompet akan memiliki alamat yang unik untuk masing-masing koin kripto juga pernah diungkap oleh akun twitter @darktracer_int.
Penelusuran identitas lewat dompet kripto ini disebut oleh beberapa pakar teknologi mungkin dapat dilakukan namun dibutuhkan keahlian kripto forensik yang tinggi. Alamat dompet kripto diduga milik Bjorka tersebut dapat dilihat melalui tautan https://web.archive.org/web/20210311024131/https://leaks.sh/donate/
Untuk diketahui bahwa pada rapat internal bersama jajaran terkait pada Senin (12/9) di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden telah memberikan instruksi penanganan terkait kebocoran data yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan emergency response team atau tim khusus dikoordinir oleh Menko Polhukam Mahfud MD bersama BSSN, Kominfo, Polri, dan BIN.