Kementerian Kehutanan (Kemenhut) membentuk Tim Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030. Pembentukan tim ini guna menekan emisi gas rumah kaca (GRK) demi sehatnya udara Indonesia dan dunia.
Namun, aroma ‘nepotisme’ menyeruak setelah Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni yang juga Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu, menarik 11 kader parpol berlogo mawar merah itu ke Tim Folu Net Sink.
Hal tersebut terungkap dalam Keputusan Menteri Kehutanan (Kepmen Kehutanan) No. 32 Tahun 2025, dimana mayoritas posisi dalam organisasi Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 diisi oleh para kader PSI.
Dalam Kepmen yang beredar, tercantum jabatan dan besaran gaji yang bakal diterima per bulan yang nominalnya cukup fantastis di tengah tuntutan efisiensi anggaran.
Adapun gaji tertinggi sebagai Penganggung Jawab atau Pengarah sebesar Rp 50.000.000, sedangkan gaji terendah sebagai Staf Kesekretariatan Bidang sebesar Rp 8.000.000.
Berikut ini sebelas kader PSI yang diduga ditarik Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dengan membentuk Tim Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030:
1. Andy Budiman – Dewan Penasihat Ahli
2. Kokok Dirgantoro – Anggota Bidang Pengelolaan Hutan Lestari
3. Endika Fitra Wijaya – Staf Kesekretariatan Bidang Pengelolaan Hutan Lestari
4. Sigit Widodo – Anggota Bidang Peningkatan Cadangan Karbon
5. Rama Hadi Prasetyo – Staf Kesekretariatan Bidang Peningkatan Cadangan Karbon
6. Furqan Amini Chaniago – Anggota Bidang Konservasi
7. Nadya Maharani Irawan – Staf Kesekretariatan Bidang Konservasi
8. Andi Syaiful Oeding – Anggota Bidang Pengelolaan Ekosistem Gambut
9. Yus Ariyanto – Anggota Bidang Pengelolaan Ekosistem Gambut
10. Nurtanti – Anggota Bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas
11. Suci Mayang Sari – Anggota Bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas