Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengaku, telah melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait temuan kasus hepatitis akut yang mulai menghantui kesehatan anak-anak Indonesia saat ini.
Dia mengatakan, hingga kini, peneliti Indonesia, Amerika, Inggris dan WHO bekerjasama meneliti sebab asal virus yang menimbulkan adanya penyakit itu.
Tetapi yang pasti, sejak terdeteksi berada di Indonesia pad 27 April lalu dan menyerang 3 orang anak Jakarta, jumlah kasusnya bertambah. Jumlah anak Indonesia yang kini mengalami penyakit itu sebanyak 15 orang. Tiga orang anak di Jakarta meninggal.
Budi menjelaskan, kasus hepatitis akut yang menyerang anak usia kurang dari 10 tahun itu pertamakali diumumkan World Health Organisation (WHO) ditemukan mulai menjalar di Eropa pada 23 April. Lalu, pada 27 April atau 4 hari setelah pengumuman resmi WHO itu, Indonesia mendeteksi 3 orang anak Jakarta mengalami penyakit itu.
“Tanggal 27 April itu kami sudah langsung mengeluarkan surat edaran (SE) agar semua rumah sakit dan Dinas Kesehatan melakukan surveilans monitoring terhadap kasus ini. 30 April, Singapura mengumumkan kasus yang pertama dan sampai sekarang kondisinya di Indonesia ada 15 kasus,” kata Budi usai mengikuti rapat kabinet dipimpin langsung Presiden Joko Widodo, Senin (9/5).
Di menjelaskan, di dunia, Inggris merupakan negara yang paling banyak menangani kasus hepatitis akut pada anak. Jumlah kasusnya sebanyak 115 kasus. Lalu, disusul Spanyol dan juga Amerika Serikat. Melihat gejala yang dialami negara-negara Eropa itu, pigaknya langsung menanyakan itu ke pemerintah di negara-negara tersebut.
“Kami sendiri sudah melakukan koordinasi dan diskusi dengan teman-teman CDC dari Amerika dan juga CDC nya Inggris sehari sesudah lebaran dan kami sudah mendapatkan banyak informasi dari mereka. Memang kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100% menyebabkan kasus hepatitis akut ini,” katanya.
Dia menambahkan, penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia dan WHO yang juga Amerika dan Inggris. Targetnya adalah mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini.
Dia menjelaskan, virus itu menular lewat asupan makanan lewat mulut anak. Karenanya, kata dia, yang harus dilakukan saat ini untuk mencegah penularan adalah dengan rajin cuci tangan.
“Kemungkinan adalah adenovirus type 41,” ungkapnya.