Menteri PUPR Tegaskan Proyek Giant Sea Wall Tetap Berjalan Meski Anggaran Terbatas

Intime – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan Giant Sea Wall (tanggul laut raksasa) akan serius dilaksanakan pada masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Proyek ini dinilai sebagai infrastruktur vital untuk melindungi kawasan Pantai Utara Jawa dari ancaman banjir rob dan dampak perubahan iklim ekstrem.

“Insya Allah itu akan terlaksana. Tapi mohon juga bersabar karena kami anggarannya dari waktu ke waktu sangat terbatas dan ada prioritas sana-sini. Namun, bukan berarti kami diam. Insya Allah, kami akan tetap berjuang bersama-sama menyelesaikan segala permasalahan rob,” kata Dody dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/6).

Dody menegaskan bahwa perhatian Presiden Prabowo terhadap penanganan rob di Pantura Jawa sangat besar. Bahkan, isu ini telah menjadi bagian dari visi-misi Prabowo sebelum terpilih sebagai presiden periode 2024-2029.

“Kita tahu bahwa rob ini sudah lama terjadi karena kondisi dunia sedang seperti ini—suhu global naik, perubahan iklim, dan penurunan tanah. Oleh karena itu, setelah dilantik, Presiden Prabowo langsung menginstruksikan para menteri untuk memikirkan pembangunan Giant Sea Wall dari Banten hingga Gresik,” jelasnya.

Sebagai langkah konkret, pemerintah sedang mempersiapkan pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Lembaga ini akan mengawal pembangunan tanggul laut secara berkelanjutan, mencakup wilayah pesisir dari Jakarta hingga Semarang, termasuk Demak yang kerap dilanda rob parah.

Proyek Giant Sea Wall diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk melindungi masyarakat dan kawasan industri di Pantura dari ancaman krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini