Miris, Bahlil Bohongi Presiden Prabowo soal Listrik di Aceh Tamiang Kembali Normal

Intime – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyesalkan tindakan salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju yang dinilainya telah memberikan informasi tidak benar kepada Presiden Prabowo Subianto.

Jerry menyebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebagai pihak yang diduga membohongi Presiden.

“Sangat miris, ada seorang menteri yang membohongi Prabowo. Dia adalah doktor ilegal Bahlil Lahadalia,” kata Jerry dalam keterangannya, Kamis (11/12).

Jerry menjelaskan, kebohongan yang dimaksud berkaitan dengan laporan Bahlil kepada Presiden yang menyebut pasokan listrik di Aceh Tamiang sudah kembali normal. Namun, menurut Jerry, realitas di lapangan memperlihatkan bahwa listrik justru padam total selama 10 hari.

“Bahlil memang selain penjilat sejati dia sering berbohong. Ucapannya tak jujur bahkan kebijakannya hampir semua amburadul,” ujarnya, mengutip kasus kelangkaan LPG 3 kg yang sempat terjadi di berbagai daerah.

Ia kemudian menyoroti kebijakan Bahlil dalam pengelolaan bahan bakar minyak (BBM) yang merujuk pada Pasal 14 ayat (1) Perpres Nomor 61 Tahun 2024 tentang Neraca Komoditas.

Dalam aturan tersebut, SPBU swasta dilarang mengimpor stok bahan bakar dan diwajibkan mengambil suplai dari Pertamina. Menurut Jerry, kebijakan ini membatasi ruang gerak sektor swasta dan berpotensi mengganggu stabilitas pasokan.

Selain itu, ia mengkritik kebijakan pembatasan penjualan LPG 3 kg yang hanya boleh dijual melalui pangkalan resmi, sementara konsumen diwajibkan menunjukkan NIK dan KTP.

“Hal ini mengakibatkan antrean pembelian gas LPG 3 kg mengular di beberapa daerah,” tambahnya.

Jerry menegaskan, seorang menteri dengan tanggung jawab besar di sektor energi semestinya memiliki karakter kuat, komitmen pada kepentingan rakyat, serta kompetensi yang memadai agar setiap kebijakan didasarkan pada kajian yang matang.

Terlebih, kata dia, dunia tengah menghadapi triple planetary crisis yang membutuhkan kepemimpinan tegas dan berorientasi keberlanjutan.

“Jangan pilih menteri yang omongannya berubah-ubah dan tak jujur. Bayangkan, presiden saja dia kibulin,” tegas Jerry.

Ia juga menyebut Presiden Prabowo perlu mempertimbangkan kembali posisi Bahlil di kabinet.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini