Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menjtuhkan sanksi berupa teguran tertulis kepada Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Nuroji imbas pernyataannya terkait dengan naturalisasi pemain Timnas sepak bola Indonesia.
Hal ini disampaikan Ketua MKD DPR RI, Nazaruddin Dek Gam usai memimpin jalannya sidang kode etik Dewan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).
“Terbukti melanggar kode etik DPR RI dan diberikan sanksi ringan berupa teguran tertulis,” ucap Nazarudin Dek Gam.
Diketahui, Nuroji dalam Rapat Kerja bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), beberapa waktu lalu, mengeluarkan pernyataan yang mengandung unsur diskriminatif terhadap ras dan etnis.
Akibat pernyataan tersebut, Nuroji dilaporkan ke MKD DPR RI, oleh seorang pelajar dan mahasiswa, Yayan Setiadi. Yayan menilai pernyataan Nuroji mengandung unsur pelanggaran etika Anggota DPR RI.
Dia mengatakan putusan itu pun sudah dilayangkan kepada Nuroji yang menghadiri sidang MKD DPR RI secara langsung. “Hari ini langsung berlaku,” jelas dia.
Sementara itu, Wakil Ketua MKD DPR RI Agung Widyantoro mengatakan bahwa Nuroji selaku teradu telah mengakui kesalahannya dari pernyataan yang dilontarkannya tersebut.
“Dan tadi sudah diakui oleh teradu. Dari pengakuan itulah berarti teradu merasa bersalah,” ucapnya.
Dia menuturkan bahwa pernyataan Nuroji menggunakan diksi dan narasi yang menyiratkan perasaan tidak terlalu bangga dengan kemenangan tim nasional (Timnas) Indonesia yang notabene banyak pemain naturalisasi di dalamnya.
“Jadi mencoba untuk membuat diferensiasi ya, perbedaan antara anak kampung sendiri dan yang sudah dinaturalisasi,” kata Agung.
Menurut dia, naturalisasi pemain Timnas merupakan keputusan yang telah diambil oleh pemerintah, sehingga sudah sepatutnya mendapat dukungan pula dari parlemen.
“Jadi ini menjadi kebijakan yang tentu kita harus kita amankan bersama-sama, dan ini juga demi, selain harkat martabat kehormatan DPR maupun anggota, ini juga demi untuk kita menyemangati Timnas kita yang saat ini sedang meraih prestasi puncak,” tuturnya.
Terlebih, lanjut dia, ada niat pula Presiden Prabowo Subianto untuk lebih memperkuat Timnas Indonesia
“Dan Insya Allah kita doakan sampai dengan akhir nanti kemenangan yang maksimal seperti harapan presiden kita,” ucapnya.
Untuk itu, dia menilai apabila anggota dewan memiliki pandangan berbeda, semestinya dapat menggunakan diksi ataupun narasi yang lebih bijak dan tidak menjatuhkan.
“Karena mereka lagi senang, lagi semangat, jangan menurunkan semangat itu,” kata dia.