Intime – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.
Ketetapan tersebut tertuang dalam Maklumat Nomor 2/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H.
Dalam maklumat yang diumumkan Rabu (23/10), Muhammadiyah menyatakan bahwa 1 Ramadan 1447 H akan jatuh pada Rabu 18 Februari 2026.
Penetapan ini didasarkan pada hasil perhitungan astronomis yang menunjukkan bahwa ijtimak jelang Ramadan 1447 H terjadi pada Selasa Kliwon, 29 Syakban 1447 H atau 17 Februari 2026 pukul 12:01:09 UTC.
Namun, pada saat matahari terbenam di hari itu, tidak ada satu wilayah pun di dunia yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 1, yakni tinggi bulan minimal 5 derajat dan elongasi minimal 8 derajat sebelum pukul 24.00 UTC.
Meski demikian, setelah pukul 24.00 UTC, terdapat wilayah yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 2 di antaranya di kawasan daratan Amerika, tepatnya pada koordinat lintang 56°48’49” LU dan bujur 158°51’44” BB, dengan tinggi bulan 5°23’35″ dan elongasi 8°00’11″. Dengan demikian, secara global, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1447 H pada 18 Februari 2026.
Sementara itu, untuk 1 Syawal 1447 H atau Idul Fitri, ijtimak terjadi pada Kamis 30 Ramadan 1447 H bertepatan dengan 19 Maret 2026 pukul 01:23:28 UTC.
Pada saat matahari terbenam di hari ijtimak itu, sudah terdapat wilayah di muka bumi yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 1, dengan ketinggian bulan lebih dari 5 derajat dan elongasi minimal 8 derajat.
Wilayah pertama yang memenuhi kriteria tersebut berada di koordinat lintang 64°59′57.47″ LU dan bujur 42°03′3.47″ BT, dengan tinggi bulan 6°29′20″ dan elongasi 8°. Berdasarkan data itu, Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1447 H jatuh pada Jumat 20 Maret 2026.
Dengan keputusan ini, umat Islam di bawah naungan Muhammadiyah di Indonesia sudah dapat mempersiapkan diri menyambut Ramadan dan Idul Fitri 2026 lebih awal.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, penetapan ini menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang telah menjadi pedoman resmi Muhammadiyah dalam menentukan kalender Hijriah secara ilmiah dan konsisten.

