Basarnas menyatakan seluruh korban bencana tanah longsor di Sembahe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara berhasil ditemukan sehingga operasi pencarian dan pertolongan (SAR) resmi ditutup pada Sabtu (30/11) malam WIB.
Kepala Kantor SAR Medan Mustari, mengutip pemberitaan ANTARA, menjelaskan, total ada 33 orang korban tanah longsor yang berlokasi di ruas Jalan Lintas Sembahe, Deli Serdang menuju Kota Berastagi, Sumatera Utara ini.
Dari 33 korban itu masing-masing ada 10 korban yang ditemukan meninggal dunia, dan korban meninggal terakhir adalah seorang pria bernama Tengku Riski (31) warga Kota Medan.
Tengku diidentifikasi oleh kepolisian di Deli Serdang merupakan sopir minibus yang dihantam tanah longsor saat melintasi Jalan Lintas Sembahe menuju Kota Berastagi pada Selasa (26/11) malam.
Korban Tengku Riski yang dilaporkan hilang lima hari yang lalu itu jasadnya berhasil ditemukan di sekitar perkebunan kelapa sawit kawasan Namorambe, Deli Serdang sore tadi sekitar pukul 16.30 WIB.
Basarnas mengkonfirmasi bahwa lokasi penemuan jasad Tengku Riski itu berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi bencana longsor.
“Sore tadi jasad korban langsung dievakuasi ke RSUD Adam Malik Medan dan juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga,” kata dia.
Mustari melaporkan bahwa sebelumnya petugas gabungan juga sudah mengevakuasi sebanyak 23 orang korban luka-luka ke RSUD Adam Malik Medan dan Puskesmas Sibolangit.
Maka dari itu, kata dia, setelah seluruh korban hilang dan luka-luka berhasil ditemukan dan mendapatkan penanganan medis termasuk tidak ada lagi laporan korban hilang maka operasi SAR secara resmi dinyatakan selesai dan ditutup.
Penutupan operasi SAR tersebut dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara Basarnas dengan seluruh potensi SAR yang terlibat antara lain TNI, Polri dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.