Orkestrasi Jokowi 3 Periode Terus Bergulir, Pengamat: PDIP dan NasDem Penjaga Demokrasi

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin, menyatakan, ada upaya baru untuk memuluskan skenario Jokowi tiga periode.

Setelah skenario penundaan Pemilu 2024 dan perpanjang masa jabatan presiden selama tiga tahun gagal, upaya yang dilakukan saat ini adalah memperpanjang masa jabatan hingga tiga periode.

Pernyataan itu dia sampaikan saat menjadi pemateri dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta Sabtu sore, (26/3) di Menteng.

“Perpanjangan masa jabatan presiden tiga tahun keliatannya opsi itu tidak dipilih. Karena informasi terbaru yang saya dapatkan, gerakannya mengarah kepada Jokowi tiga periode,” kata Ujang.

Dia mengatakan, opsi-opsi penundaan pemilu dan perpanjangan tiga tahun masa jabatan Presiden Jokowi sangat penting bagi para pengusungnya.

Skenario itu sudah ditolak beberapa partai dan kelompok masyarakat. Tetapi, kata dia, untuk ide tiga periode Jokowi, kondisinya akan terbalik.

“Untuk opsi tiga periode nanti kemungkinan yang menolak keliatannya hanya, mohon maaf, Nasdem. Cuma memang yang harus ditaklukan oleh mereka adalah Megawati (Ketua Umum PDIP),” katanya.

Tetapi, kata dia, bukan mustahil Ketua Umum PDIP itu bakal berubah sikap politiknya. Terutama bila dalam skenario tiga periode itu Jokowi menggandeng politisi PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani sebagai calon wakil presidennya.

“Tapi kalau Megawati digoyang dengan disimpan Puan sebagai cawapres, kita tidak tahu. Apakah goyang atau tidak. PDIP lagi liat situasi. Tapi saya berharap mudah-mudahan PDIP tidak jebol. Kalau jebol itu repot,” kata Ujang.

Dia mengungkapkan, orkestrasi dan operasi politik Jokowi tiga periode itu saat ini sedang berjalan. Indikasinya terlihat jelas. Misalnya dengan berkumpulnya relawan Jokowi di Jawa Barat beberapa waktu lalu.

“Jangan lupa beberapa hari yang lalu relawan Jokowi di Bandung sudah berkumpul ribuan orang. Mereka mengatakan kita ikut Jokowi. Jangan lupa juga LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) di podcast Dedy Corbuzier mengatakan Jokowi tiga periode,” ucap dia.

“Jangan lupa juga di Riau beredar spanduk Jokowi 3 periode. Bahkan ada relawan yang mengatakan mereka sudah terbentuk di 32 provinsi. Ini hati-hati,” imbuhnya.

Indikasi upaya menggoyang sikap politik PDIP itu, kata dia, semakin nyata. Hal itu terlihat dari adanya pertemuan Puan Maharani dan Menko Marves LBP di Bali pada Kamis (25/3/2022) lalu.

Dia berharap PDIP konsisten dengan sikap politiknya menoolak skenario apapun untuk memperpanjang masa jabatan presiden Jokowi.

“Kalau saya pribadi jujur saya menolak dan melawan itu. Kemarin Luhut ketemu Puan di Bali. Semua itu terangkai (dengan skenario Jokowi 3 periode). Oleh karena itu saya meminta PDIP untuk konsisten menolak menunda pemilu. Ini penting untuk menjaga demokrasi,” ujarnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini