Intime – Ketua MTI Jakarta, Yusa Cahya Permana menyayangkan kebiasaan PT Transjakarta yang kerap memindahkan secara seenaknya pengemudi atau sopir bus ke rute-rute lain. Hal ini disinyalir sebagai salah satu pangkal dari kecelakaan yang terjadi di Transjakarta.
“Dihindari driver itu dilempar-lempar antar rute,” kata Yusa Cahya saat dihubungi, Kamis (25/9).
Menurut dia, biarkanlah para sopir mengendarai busnya di satu jalur saja. Sehingga pengemudi Transjakarta hapal betul jalur yang akan dilalui.
“Jadi kalau semakin dia (sopir) familiar dengan medan, dia tahu jalurnya, itu semakin kecil risiko dia itu terjadi laka. Dan juga bawa kendaraannya pasti akan lebih efisien karena dia sudah tahu kapan harus ngegas, kapan harus ngerem, kira-kira lama di mana,” ucapnya.
Menurut dia, kebiasaan kurang baik itu harus dihindari Transjakarta agar tak terjadi kecelakaan lagi yang dapat merugikan banyak pihak.
“Tapi tolong dipikirkan gimana caranya orang itu tidak benar-benar fresh ditempatkan di jalur baru. Dia tetap baru saja ada namanya familiarisasi,” paparnya.
“Bahkan kayak pilot itu ya, dia nggak sembarangan ditempatkan misalkan rute mana karena dia harus hafal untuk bandara-bandara yang dia kunjungi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, kata dia, praktik penyalahgunaan identitas sopir juga tak harus terjadi di Transjakarta. Ini harus menjadi Perkerjaan Rumah (PR) Transjakart.
“Dan orangnya nggak boleh diganti. Ya udah ngawur ah itu kalau orangnya diganti,” tutupnya.