Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menyoroti soal seringnya tiang Base Transceiver Station (BTS) roboh di Jakarta. Teranyar tower BTS rubuh di Jalan Mangga Besar, RT 08/10, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (13/1) kemarin.
Menurut dia, harus ada pergantian BTS, jika tower tersebut sudah tak layak. Maka dari itu, perlu dilakukan pengecekan secara berkala tower-tower BTS yang ada di ibu kota.
“Jadi harus ada pembaruan-pembaruannya. Dan itu kan harus selalu ada pengecekan ya, kontrol-kontrolnya,” kata Trubus kepada Intime, Senin (13/1).
Karena ia memandang, tiang BTS itu harus diperbaharui, jangan dipasang secara permanen dan dibiarkan sampai roboh. Sebab, kata dia, sebagus apapun alatnya jika terkena ganguan alam pasti akan rusak.
“Karena itu kan, artinya mudah robo itu kan kena gangguan alam, misalnya kaya ujan tersebaran, kaya angin. Nah itu artinya kan sisi kualitas bahannya nggak memandai,” ucapnya.
“Karena kalau yang biasa ini kan panjang, berpanjangan ya, nggak diganti-ganti,” lanjutnya.
Ia juga meminta, saat pengecekan tower BTS harus ada tim independen sebagai tim kontrol.
“Dalam pengontrolan itu, dia tidak hanya istilahnya pemilik-pemilik, tapi harus melibatkan juga tim independen gitu loh. Tim independen yang dilibatkan, jadi ikut-ikut menilai, ini masih layak tidak kalau misalnya terjadi, ya,” tutupnya.
Tower Base Transceiver Station (BTS) juga pernah rubuh di Jalan Bantar Jati RW 02 RT 03 Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Senin (27/11) lalu.
Atas musibah tersebut terdapat 3 rumah rusak berat akibat tertimpa tower yang roboh (26/11), dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.