Paljaya: IPAL Krukut Mampu Layani Pengolahan Air Limbah dari 2,4 Juta Jiwa

Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah Jaya (Perumda Paljaya) saat ini baru punya satu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dari perencanaan 15 titik lokasi. Dari satu lokasi itu mampu mengolah limbah domestik di lima wilayah kecamatan.

Fasilitas pengolahan air limbah berteknologi modern itu melayani lebih dari 2.000 rumah tangga dan 680 ribu gedung bertingkat di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Namanya IPAL Krukut yang juga disebut Zona Nol yang berlokasi di Jl Masjid Hidayatullah, Setia Budi, Jakarta Selatan.
“Kalau dihitung dengan jumlah jiwa terlayani, itu equivalent dengan sekitar 2,4 juta warga,” ujar Direktur Teknis Perumda Paljaya, Asri, kepada pers di kantor IPAL Krukut, Rabu (27/4) malam.

Kelima kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Setiabudi, Tebet, Tanah Abang, Kebayoran Baru, dan sebagian wilayah Bendungan Hilir (Benhill).

“Layanan itu diberikan melalui jaringan pipa yang panjangnya mencapai sekitar 128 kilometer yang ditanam di dalam tanah,” kata Asri pada acara bincang-bincang yang juga dihadiri Komisaris Utama Andi Saputra, Sekkom Zulkarnaen, dan Anggota Komisaris Budi Siswanto.

Melalui jaringan pipa yang luar biasa panjang itu, limbah domestik dari rumah tangga dan gedung-gedung bertingkat dialirkan ke kedua IPAL yang berlokasi di IPAL Krukut dan Waduk Setia Budi tersebut untuk diolah menjadi air baku yang kemudian dialirkan ke badan air atau kali/sungai.

Kapasitas pengolahan IPAL di Karet Semanggi sebesar 100 liter/detik atau setara dengan 8.600 m3/hari, sedang IPAL di Waduk Pluit berkapasitas 250 liter/detik atau setara dengan 20.000-21.000 m3/hari. “Dengan proses ini, lingkungan juga menjadi sehat, karena air yang mengalir ke badan air adalah air yang sudah bebas dari limbah domestik dan memenuhi standar baku mutu,” imbuh Asri.

IPAL Krukut yang baru selesai dibangun pada Desember 2021 merupakan fasilitas modern yang ramah lingkungan. Saat rombongan wartawan berkunjung ke lokasi tersebut sama sekali tidak tercium bau tak sedap, padahal di situ terdapat pengolahan air kotor dari gedung maupun rumah warga. Rencananya, IPAL tersebut akan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam waktu dekat.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini