Intime – Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan terbuka terhadap berbagai opsi pembenahan sistem pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Langkah tersebut dinilai penting untuk memastikan sistem demokrasi di Indonesia mampu menghadirkan representasi rakyat yang berjalan secara optimal dan berkeadilan.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum PAN Eddy Soeparno menyusul menguatnya wacana evaluasi menyeluruh terhadap sistem pemilu dan Pilkada yang selama ini diterapkan.
Eddy menilai dinamika politik nasional menuntut adanya penyesuaian agar mekanisme demokrasi tidak hanya prosedural, tetapi juga menghasilkan kepemimpinan yang efektif dan berpihak pada kepentingan publik.
Menurut PAN, pembenahan sistem pemilu dan Pilkada perlu dibahas secara terbuka dan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari partai politik, penyelenggara pemilu, hingga masyarakat sipil. Evaluasi ini tidak dimaksudkan untuk menarik kemunduran demokrasi, melainkan untuk memperkuat kualitas demokrasi Indonesia ke depan.
“PAN terbuka terhadap berbagai opsi pembenahan sistem pemilu dan Pilkada. Tujuannya adalah memastikan representasi rakyat dapat berjalan dengan baik,” ujar dia di Jakarta, Rabu (24/12).
Lebih lanjut, PAN mendorong agar pembahasan mengenai sistem pemilu diletakkan dalam kerangka besar penguatan demokrasi Pancasila. Menurut PAN, nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan utama dalam merumuskan kebijakan politik dan sistem demokrasi nasional.
“Kita harus kembali melihat semangat sila keempat Pancasila dan bagaimana demokrasi kita diperkuat kualitasnya. Pada akhirnya, yang paling penting adalah memastikan hasil pemilu benar-benar mencerminkan kehendak rakyat,” ia menandaskan.
PAN berpandangan demokrasi tidak cukup hanya diukur dari pelaksanaan pemungutan suara, tetapi juga dari sejauh mana hasil pemilu mampu menghadirkan pemerintahan yang aspiratif, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas. Oleh karena itu, setiap opsi pembenahan sistem pemilu dan Pilkada harus dikaji secara matang dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap stabilitas politik dan kualitas demokrasi.
Di tengah berbagai kritik terhadap praktik politik biaya tinggi dan rendahnya kepercayaan publik terhadap proses demokrasi, PAN menilai evaluasi sistem pemilu menjadi momentum penting untuk melakukan perbaikan. Partai ini berharap reformasi yang dilakukan dapat memperkuat legitimasi demokrasi sekaligus memperkokoh kepercayaan rakyat terhadap proses politik nasional.

