Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengaku heran dengan kualitas tower Base Transceiver Station (BTS) yang telah terpasang di ibu kota. Sebab, sudah lebih dari satu kejadian tiang BTS alami roboh.
Ia menduga, bahwa bahan yang digunakan di dalam tiang BTS itu kualitasnya kurang bagus. Pasalnya, dengan serangan alam berupa hujan dan panas mudah rapuh dan terjadi roboh.
Harusnya kata dia, bahan yang dipakai kualitas yang baik, karena menyangkut keselamatan semua pihak kalau tower BTS itu rubuh.
“Karena itu kan, artinya mudah roboh itu kan kena gangguan alam, misalnya kaya ujan tersebaran, kaya angin. Nah itu artinya kan sisi kualitas bahannya nggak memandai,” kata Trubus saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (4/1).
Maka lantas, kata dia, sering robohnya tower BTS ini menjadi bahan evaluasi pihak tower provider.
“Kalau (robohnya karena) alam kan sifatnya force majeure, tapi kan ini bukanlah alam, berkali-kali juga seperti itu,” tuturnya.
Sebelumnya, tower BTS di Jalan Mangga Besar, RT 08/10, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (13/1) kemarin alami roboh.
Tower Base Transceiver Station (BTS) juga pernah rubuh di Jalan Bantar Jati RW 02 RT 03 Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Senin (27/11) lalu.
Atas musibah tersebut terdapat 3 rumah rusak berat akibat tertimpa tower yang roboh (26/11), dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.