Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan kepada seluruh warga NU untuk menyelenggarakan shalat ghaib dan tahlil untuk Almarhum Habib Zen bin Umar bin Smith, Mustasyar PBNU.
Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Nomor 07/PB.01/A.II.08.47/99/08/2022. Surat itu ditandatangani Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf pada Kamis (13/8).
“Diinstruksikan kepada (1) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama, (2) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, dan (3) Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama agar menyelenggarakan shalat ghaib dan tahlil bersama seluruh warga Nahdlatul Ulama di wilayah masing-masing untuk almarhum Habib Zein bin Umar bin Smith,” demikian bunyi surat tersebut.
PBNU juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Ketua Dewan Syura Dewan Pimpinan Pusat Rabithah Alawiyah itu.
“Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Habib Zein bin Umar bin Smith,” demikian bunyi surat tersebut dilansir dari nuonline.
Sebagaimana diketahui, Habib Zein wafat di Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC), Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (10/8).
Sebelumnya, Habib Zein pernah mengemban amanah sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Rabithah Alawiyah. Pada Muktamar akhir tahun lalu, posisinya sebagai ketua diteruskan oleh Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf, pengasuh Pondok Pesantren Suniyyah Salafiyah, Pasuruan, Jawa Timur.
Habib Zein mengemban amanah sebagai Mustasyar PBNU pada dua kali masa khidmah, yaitu 2015-2021 dan 2022-2027.