Intime – Pemerintah terus menyiapkan lapangan kerja di tengah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melanda tanah air. Salah satunya dengan menggelar job fair atau bursa kerja.
Namun, kehadiran job fair menimbulkan pro dan kontra di publik. Pasalnya, ada salah satu HRD yang mengklaim, bursa kerja yang digelar hanya sebatas formalitas saja.
Pernyataan itu diunggah oleh akun Instagram, @kitabuku.id. Dalam postingannya, ada pengakuan seorang HRD yang secara terang-terangan menyebut job fair sebagai “ajang formalitas”.
Sontak, unggah tersebut membuat para pencari kerja merasa kecewa.
Mereka menganggap perjuangan untuk mencari nafkah sia-sia. Apalagi, para pencari kerja sudah habis tenaga, waktu dan uang.
“Buat teman-teman ini hanya info bukan nakutin or jatuhin mental kalian, aku salah satu staf HRD dan 90 persen seperti ini hanya formalitas karena perusahaan dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti kegiatan ini padahal kita nggak lagi cari pekerja,” demikian bunyi unggahan yang viral tersebut, dikutip pada Minggu (1/6).
“Lihat begini sebenarnya sakit hati, kasihan campur aduk tapi pihak perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa daripada harus bayar denda,” sambungnya.
Meskipun informasi tersebut sangat mengecewakan, namun staf HRD yang enggan menyebutkan namanya meminta kepada para pencari kerja agar mencari kerja tidak hanya bergantung pada job fair.
“Saran saja kalau ingin cari loker paling akurat itu di Jobstreet atau aplikasi sejenis,” tulisnya.
Selain itu, memperluas relasi juga menjadi kunci sukses.
“Tambah relasi juga karena banyak perusahaan menanyakan rekomendasi pada karyawannya dan pelamar rekomendasi tersebut persentase diterimanya 70 persen kalau emang skill-nya sesuai dengan harapan perusahaan. Jadi tetap semangat ya buat yang cari kerja,” pungkasnya.