Intime – Pengamat Politik, Wasisto Raharjo Jati menilai kecenderungan masyarakat saat ini dalam menangkap informasi semakin dipengaruhi oleh konten viral, terutama yang beredar di media sosial.
Menurutnya, informasi yang viral kerap dijadikan preferensi utama publik, meski sering kali tidak menggambarkan konteks peristiwa secara utuh.
Wasisto menyampaikan pandangan tersebut merespons ramainya video sejumlah pejabat publik saat mengunjungi wilayah terdampak bencana di Sumatera, salah satunya aksi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, yang terlihat memikul beras saat memberikan bantuan.
“Sering kali informasi diterima bukan dalam konteks yang utuh, melainkan hanya potongan visual dalam satu momen tertentu,” ujar Wasisto, Kamis (11/12).
Menurutnya, kemunculan figur pejabat publik di dalam konten semacam itu kerap memicu pro dan kontra karena publik lebih fokus pada aspek simbolik ketimbang substansi tindakan yang dilakukan di lapangan.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa persepsi publik sangat mudah dipengaruhi oleh konten bernuansa politik dan kemanusiaan yang sering kali hadir secara tumpang tindih.
Kata dia, kondisi tersebut membuat aspek politik justru mendapatkan porsi perhatian lebih besar dibanding tujuan kemanusiaan itu sendiri.
“Terkadang substansi politik mendapat porsi lebih ketimbang konten kemanusiaan,” ujarnya.
Wasisto menekankan perlunya peningkatan literasi masyarakat dalam menyikapi konten viral, terutama menyangkut isu publik dan kebencanaan. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menelan informasi mentah-mentah.
“Saya pikir publik perlu lebih selektif dalam memilah memilih informasi,” pungkasnya.

